Punya penampilan menarik dan berpotensi untuk berkarier di dunia entertainment, namun ia cukup puas hanya 'bermain' di dunia kuliner. 

Pertama kali menyaksikan Chef Norman Ismail memasak adalah saat ia membawakan acara Sendok Garpu bersama Chef Gerry Girianza di Kompas TV. Tapi sebenarnya kariernya di bidang masak memasak sudah dimulai jauh sejak ia masih berkuliah di Akademi Pariwisata Indonesia di Bandung dulu.

"Halo, saya Norman," sapanya di depan pintu rumahnya yang asri di Cinere, Depok. Siang itu rencananya ia akan memasak. Kami pun diantar menuju ruang makan keluarga yang berdampingan dengan dapur. Saya duduk di dekat meja saji di tepi dapur, menyaksikannya memasak dengan leluasa. Obrolan kami pun mengalir di sana, walau sang juru masak tak banyak mengumbar kata. 

"Ia memang begitu, pendiam," ujar Linda Norman, istri Chef Norman yang ikut menemani kami. Saat masa penjajakan dulu, Linda yang selalu memancing obrolan tentang kegemarannya soal hal-hal jadul, sebuah kegemaran yang tidak pernah ia tinggalkan. Tak heran jika kini di rumahnya ia punya koleksi piringan hitam dan motor besar retro keluaran BMW dan Triumph.

Norman mulai menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk memasak Tenderloin Garden Saus Jamur. Ada bawang bombai, mentimun, jamur, keju, dan bumbu-bumbu, dan sepotong daging sapi di meja dapur. Kalau di televisi, ia biasa memberikan instruksi sembari memasak. Di sini, aksinya lebih tenang dan tampak tekun, tapi juga cekatan di saat yang sama.
 

 

• «
• 1
• 2
• »