Di film terbarunya, “The Professionals,” Arifin Putra kembali berperan sebagai tokoh antagonis. Katanya, peran antagonis memang lebih menantang!
Ia memainkan tokoh Reza, seorang pengusaha licik yang tega menjebloskan sahabatnya sendiri, Abi (Fachri Albar), ke penjara demi melancarkan bisnisnya. Film “The Professionals” yang bertemakan pencurian berencana ini sudah tayang di bioskop sejak 22 Desember 2016.
Sesungguhnya, peran antagonis bukan yang pertama kali bagi Arifin Putra. Sebelumnya Arifin juga pernah berperan sebagai tokoh jahat di dua film lain. Di “Rumah Dara,” ia berperan sebagai Adam yang kanibal, dan di film “The Raid 2: Berandal,” ia berperan sebagai Uco, anak bos mafia.
Walau sering berperan sebagai tokoh baik, entah mengapa Arifin merasa banyak orang lebih mengidentikkannya dengan tokoh-tokoh jahat. “Gini, orang kebanyakan ingat aku yang jahatnya. Nggak tahu kenapa. Padahal aku karakter baiknya lumayan. Ada Negeri Van Oranje, Sabtu Bersama Bapak, dan Supernova. Itu, kan, nggak jahat. Entah kenapa orang justru ingatnya aku yang jahat-jahatnya aja, ha ha ha,” kata Arifin sambil tertawa.
Diakui Arifin, peran antagonis lebih menantang jika dibandingkan peran protagonis. “Kalau lebih menantang, sebenarnya peran jahat lebih menantang. Peran jahat juga lebih menguras tenaga,” kata Arifin.
Walau merasa lebih tertantang, Arifin tetap tak bisa menentukan saat diminta memilih di antara keduanya. “Aku, sih, suka dua-duanya, tokoh baik dan tokoh jahat,” ucap Arifin yang berkunjung pada 23 Desember kemarin ke Redaksi PESONA untuk promosi film The Professionals.” Namun serunya, saat bermain jadi tokoh jahat, ia kerap membuat penonton menjadi gemas.
Salah satu tokoh antagonis yang paling membuatnya kagum adalah Dr. Hannibal Lecter yang diperankan oleh Anthony Hopkins di film “Silence of The Lambs.” Menurut Arifin, Anthony Hopkins mampu menghadirkan sisi manusiawi dari karakter Hannibal. Walau karakternya digambarkan sangat jahat, tetap saja ia bisa memancing rasa simpati penonton.
“Kita tahu benar semua tindakan dia salah, tapi kita tetap simpati sama dia. Kenapa kita bisa tetap simpati sama dia? Jelas-jelas apa yang dia lakukan itu salah. Ternyata karena si aktor bisa ngeluarin sisi manusianya. Manusia, kan, nggak sempurna, pasti ada kesalahannya,” ujar Arifin.
Arifin juga punya pandangan unik soal tokoh jahat. Ia memandang bahwa tokoh jahat sesungguhnya merupakah karakter paling jujur di dalam film. “Yang menarik dari karakter jahat adalah mereka biasanya adalah karakter paling jujur. Justru lucunya, karakter baik itu suka bohong. Demi kebaikan, mereka membohongi pacarnya, istrinya, atau anaknya. Ibaratnya, jelas-jelas bakal ada bom besar tapi ngomong sama anaknya, ‘Kita akan baik-baik saja.’ Itu, kan, bohong sebenarnya. Tapi kalau orang jahat, mereka jarang bohong. Mereka biasanya sangat jujur. Apa adanya,” kata aktor berusia 29 tahun ini.
Foto: Hermawan
Pengarah gaya: Siti H. Hanifiah