Meski teknik analog seperti menulis tangan terdengar kuno, manfaatnya sama sekali tak ketinggalan zaman!
Beberapa waktu lalu, saya berada di situasi yang mengharuskan saya menulis manual dengan tangan. Yang harus ditulis memang tak banyak, cuma sehalaman, tapi tulisan saya harus bisa terbaca dengan jelas oleh orang lain.
Wah, beberapa tahun lalu saja saya sudah berat sekali diberi tugas menulis dengan jelas, karena banyak dibantu oleh papan ketik, apalagi sekarang ketika mengetik sudah menjadi aktivitas harian yang mutlak dilakukan he he he....
Well, ternyata, menurut sebuah temuan yang dipublikasikan dalam Advance in Haptics, aktivitas mencatat dengan tangan, bukan mengetik, mengaktifkan sensor motor otak dan sensor bahasa. Elemen motor memori berperan dalam mengenali kata-kata yang Anda tulis dengan penglihatan, memungkinkan Anda mengingat lebih lama karena kesan visual yang ditinggalkan dalam proses menulis. Hasil kajian tersebut ditulis oleh para peneliti di University of Stavenger, Norwegia, bersama dengan psikolog saraf dari Aix-Marseille University, Prancis.
Teknologi serba digital memang memberi banyak kemudahan dalam hidup kita, tapi teknik menulis tangan yang analog ini masih punya manfaat bagi otak. Dalam hal menyerap informasi baru, mencatat dengan tangan ternyata lebih efektif daripada mengetik dengan papan ketik.
Coba praktikkan lagi kebiasaan kecil ini untuk mencatat beberapa to-do-list sederhana dalam rutinitas Anda!