Melihat penampilannya yang modis dan kegemarannya berfoto narsis, mungkin tak banyak yang tahu bahwa Larasati Sianturi adalah seorang kriminolog. Lahir sebagai 'anak kolong' dan punya banyak kakak lelaki membuat Laras, sapaaan akrabnya, terbiasa dengan hal-hal berbau maskulin. Kejahatan dan terorisme di Indonesia (dan dunia) yang makin menjadi bukan membuatnya takut, namun sebaliknya -malah membuatnya penasaran. Mengapa kini orang makin gampang melakukan kejahatan? Bisakah sebuah kejahatan dicegah? Meski telah meraih gelar S-1 jurusan Bahasa Inggris (Universitas Kristen Indonesia) dan S-2 di Program Kajian Wilayah Amerika (Universitas Indonesia), wanita yang jagoan ngebut dan sesekali menembak dan diving ini lalu melanjutkan program doktoralnya di Departemen Kriminologi, FISIP UI.
"Kriminologi adalah ilmu tentang kejahatan yang bersifat multidisiplin, melibatkan ilmu sosial, psikologi, hukum, antropologi, dan forensik. Karena, kejahatan memang sangat kompleks, penyebabnya juga sangat kompleks. Di permukaan mungkin kelihatannya baik-baik saja, tapi tahu-tahu terjadi kasus kejahatan," jelas ibu dua anak, yang mengangkat isu terorisme untuk disertasinya.
Tugas seorang kriminolog adalah memberi analis objektif dan bersifat akademis tentang terjadinya sebuah kejahatan, yang hasilnya digunakan untuk membantu penyidikan aparat hukum seperti polisi dan jaksa. Kadang Laras harus hadir di TKP bersama polisi dan ahli-ahli lain. Ia juga datang ke lapas-lapas untuk mewawancarai narapidana, atau bertemu dengan tokoh-tokoh dan ormas-ormas yang selama ini dianggap 'berbahaya'.
"Namun, kriminolog umumnya bekerja di belakang layar, karena rujukan kami bisa saja membahayakan keselamatan kami sendiri. Kalau ada kriminolog yang bicara tentang sebuah kasus kejahatan di media massa, biasanya hanya permukaan atau garis besarnya," ia menambahkan. Laras sendiri pernah menerima teror lewat telepon. "Telepon berdering-dering terus di tengah malam, tapi ketika diangkat tidak ada yang menjawab," ceritanya. Laras mengakui, kadang ia harus mengamuflase kegiatannya sebagai kriminolog dengan kegiatan bersenang-senang. Untunglah suaminya mendukung penuh profesinya sebagai kriminolog.
Adakah tip khusus untuk mencegah terjadinya kejahatan? "Orang sering lupa kalau kejahatan biasanya dimulai dari pembiaran terhadap pelanggaran-pelanggaran kecil, terutama bila dilakukan oleh anak-anak. Karena tidak pernah ditegur dan diluruskan, setelah mereka dewasa akhirnya pelanggaran itu berkembang menjadi kejahatan," kata Laras, yang kini juga menjadi senior partner kantor pengacara miilik suaminya, Muara Karta & Partners, sebagai konsultan untuk kasus-kasus kejahatan KDRT.
Foto: Hermawan