
Wanita mana yang tidak takut jadi botak? Pria saja risau, apalagi wanita. Itu sebabnya wanita lebih peka ketika rambut mereka rontok dan menipis. Banyak cara yang mereka lakukan untuk mengembalikan ketebalan rambutnya, sampai rela menggunduli kepalanya—demi harapan rambut barunya akan tumbuh dengan lebih sehat.
Pertemuan saya dengan seorang teman di sebuah mal pada suatu siang membuat saya tercenung. Model rambut teman saya itu crew cut, hanya disisakan beberapa millimeter. Melihat ekspresi kaget saya, sang teman buru-buru berkata, “Tenang tenang… ini cuma mau reparasi rambut,” katanya sambil tertawa. Setelah itu ia menjelaskan bahwa rambutnya memang menipis. Gara-garanya, selama puluhan tahun, setiap hari ia mencuci rambut dan mem-blow dry rambutnya sebelum pergi bekerja. Di usia akhir 40-an, rambutnya tak lagi setebal dulu. Tak mau semakin botak, ia memangkas habis rambutnya untuk memberi kesempatan agar rambutnya tumbuh sehat. Ibarat pohon, bila daunnya dipangkas, akan tumbuh daun yang lebih bagus.
“Tidak bisa,” kata dr. Gunawan Budisantoso, Sp.KK dari klinik Unistem sambil tersenyum lebar. Menurutnya, penggundulan bukan solusi. Ia juga mengatakan bahwa pertambahan usia memang bisa mengakibatkan penipisan rambut karena kualitas folikel yang semakin berkurang.
Rambut rontok lazim dialami setiap orang. “Tidak ada orang yang rambutnya tidak rontok. Masalahnya adalah kapan kerontokan itu harus kita perhatikan. Kapan kerontokan itu bersifat patologis, sehingga harus ditangani secara khusus,” kata dr. Gunawan. Secara umum, kalau kurang dari 100 helai sehari, kerontokan itu masih dalam batas fisiologis. Misalnya ketika Anda ganti sampo.
Kalau biasanya rambut Anda rontok 10 helai sehari, bisa saja meningkat menjadi 40 helai. Kerontokan seperti ini tidak perlu penanganan khusus. Solusinya pun mudah— kembali menggunakan sampo sebelumnya. Tapi Anda perlu waspada bila kerontokan tiba-tiba meningkat menjadi lebih dari 100 helai sehari. Ini pasti ada penyebab tertentu yang harus ditangani serius. Dan kerontokan seperti ini pun belum tentu akan menjadi akhir dari keindahan rambut Anda. Kerontokan akibat kelainan hormonal seperti ketika hamil, stres, gangguan tiroid, tidak akan menimbulkan kebotakan karena akar rambutnya masih ada. “Yang lepas hanya rambutnya,” dr. Gunawan menegaskan. Kalau semua gangguan itu hilang, rambut akan tumbuh lagi.
Selanjutnya: Mengobati Kebotakan Permanen
Foto: Corbis/Clickphotos