Anda tahu Wolverine? Karakter dari komik X-Men ini digambarkan memiliki tengkorak dan cakar adamantium, sebuah logam khayalan yang kekuatannya luar biasa. Begitulah umumnya superhero digambarkan. Punya kekuatan super dan (biasanya) tampan.
Kita bisa menyetujui satu hal. Hamish Daud Wyllie adalah pria yang tampan. Wajah aktor berdarah campuran Australia dan Indonesia ini bisa dinikmati jutaan pemirsa televisi leway program My Trip My Adventure sejak dua tahun terakhir. Selain tampan, ada kesamaan lain antara Hamish dan pahlawan super.
"Pegang saja. Relaks tangannya," ungkap pria 35 tahun ini. Penasaran, saya pun menyentuh kedua pipinya. Memang ada yang berbeda. Ada cekungan di beberapa sisi saat saya menyentuh pipi sebelah kiri. Kecelakaan yang dialaminya lima tahun lalu membuat beberapa bagian wajahnya harus diubah, seperti tulang pipi yang diganti dengan rangka besi. Persis seperti Wolverine.
Namun hidup Hamish bukan kisah dalam buku komik. Karena kecelakaan yang dialaminya, ia mengalami koma selama lima bulan. Butuh waktu 1,5 tahun hingga ia mampu menjalani hidup seperti sedia kala. Di masa penyembuhannya itu, Hamish membuat daftar impian-impian yang ingin diwujudkannya.
"Saya membuat daftar itu sambil tertawa, hanya untuk lucu-lucuan, karena saat itu kondisi saya begitu parah," kata pria yang hobi surfing di waktu luangnya ini. Daftar itu berisi antara lain main film, ikut triathlon, pindah ke New York, dan punya acara televisi yang bisa mengedukasi masyarakat tentang sejarah dan budaya Indonesia.
Daftar yang semua berupa urutan hal-hal yang mustahil perlahan mulai terwujud. Dua tahun sejak kecelakaannya, Happy Salma, istri sahabat baiknya, mengajak Hamish untuk bermain dalam film indie berjudul Description without Place di tahun 2012. Setahun kemudian, Happy yang menjadi salah satu sutradara di film omnibus Rectoverso kembali mengajaknya berakting. Berakting itu sangat menantang, begitu katanya, sekaligus menyenangkan. Ia tambah jatuh cinta pada dunia akting di film ketiganya, Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh.
Seni memang punya tempat tersendiri di hati Hamish, jauh sebelum dirinya terjun di dunia hiburan. Hamish adalah seornag arsitek. Profesi ini masih dijalaninya hingga kini, meksi ia harus membatasi jumlah proyek yang ditanganinya menjadi satu-dua proyek dalam setahun saja. Padahal dulu ia bisa menangani dua belas proyek dalam setahun.
"Saya senang bisa mewujudkan keinginan klien dan melihat mereka puas dengan karya saya. Rasanya bahagia bisa dipercaya oleh klien yang telah lama menabung untuk membangun sebuah rumah," ujar pria yang emndesain Sahaja, sebuah vila di Bali ini. "Kalau disuruh memilih antara akting atau arsitek, saya tidak bisa memilih. Itu sama saja memilih antara makanan atau minuman," katanya sambil tertawa.
Biarpun sehari-hari berpenampilan cuek, tetap saja ia tak mampu menyembunyikan wajah yang menarik itu. Bosankah dipuji tampan? Ia tersenyum lebar sambil menatap saya."Kalau menurut Bahasa Bali, saya itu krosok. Agak berantakan, maunya cepat-cepat, dan buru-buru. Saya jelas bukan pria metroseksual". Ia punya harapan tidak dinilai sedangkal itu, hanya berdasarkan fisik semata. "Setidaknya dengarkan dulu ketika saya bicara." Ini juga yang ia butuhkan dari wanita, calon pendamping hidupnya kelak -selain pintar, bisa memberinya inspirasi."Tentunya yang bisa mendorong saya untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi," ungkapnya.
Setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Terdengar klise namun benar adanya. Jika Hamish tidak mengalami kecelakaan, masyarakat Indonesia mungkin tidak akan pernah mengenal aktor tampan dengan tengkorak besi bernama Hamish Daud Wylie.
Kita bisa menyetujui satu hal. Hamish Daud Wyllie adalah pria yang tampan. Wajah aktor berdarah campuran Australia dan Indonesia ini bisa dinikmati jutaan pemirsa televisi leway program My Trip My Adventure sejak dua tahun terakhir. Selain tampan, ada kesamaan lain antara Hamish dan pahlawan super.
"Pegang saja. Relaks tangannya," ungkap pria 35 tahun ini. Penasaran, saya pun menyentuh kedua pipinya. Memang ada yang berbeda. Ada cekungan di beberapa sisi saat saya menyentuh pipi sebelah kiri. Kecelakaan yang dialaminya lima tahun lalu membuat beberapa bagian wajahnya harus diubah, seperti tulang pipi yang diganti dengan rangka besi. Persis seperti Wolverine.
Namun hidup Hamish bukan kisah dalam buku komik. Karena kecelakaan yang dialaminya, ia mengalami koma selama lima bulan. Butuh waktu 1,5 tahun hingga ia mampu menjalani hidup seperti sedia kala. Di masa penyembuhannya itu, Hamish membuat daftar impian-impian yang ingin diwujudkannya.
"Saya membuat daftar itu sambil tertawa, hanya untuk lucu-lucuan, karena saat itu kondisi saya begitu parah," kata pria yang hobi surfing di waktu luangnya ini. Daftar itu berisi antara lain main film, ikut triathlon, pindah ke New York, dan punya acara televisi yang bisa mengedukasi masyarakat tentang sejarah dan budaya Indonesia.
Daftar yang semua berupa urutan hal-hal yang mustahil perlahan mulai terwujud. Dua tahun sejak kecelakaannya, Happy Salma, istri sahabat baiknya, mengajak Hamish untuk bermain dalam film indie berjudul Description without Place di tahun 2012. Setahun kemudian, Happy yang menjadi salah satu sutradara di film omnibus Rectoverso kembali mengajaknya berakting. Berakting itu sangat menantang, begitu katanya, sekaligus menyenangkan. Ia tambah jatuh cinta pada dunia akting di film ketiganya, Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh.
Seni memang punya tempat tersendiri di hati Hamish, jauh sebelum dirinya terjun di dunia hiburan. Hamish adalah seornag arsitek. Profesi ini masih dijalaninya hingga kini, meksi ia harus membatasi jumlah proyek yang ditanganinya menjadi satu-dua proyek dalam setahun saja. Padahal dulu ia bisa menangani dua belas proyek dalam setahun.
"Saya senang bisa mewujudkan keinginan klien dan melihat mereka puas dengan karya saya. Rasanya bahagia bisa dipercaya oleh klien yang telah lama menabung untuk membangun sebuah rumah," ujar pria yang emndesain Sahaja, sebuah vila di Bali ini. "Kalau disuruh memilih antara akting atau arsitek, saya tidak bisa memilih. Itu sama saja memilih antara makanan atau minuman," katanya sambil tertawa.
Biarpun sehari-hari berpenampilan cuek, tetap saja ia tak mampu menyembunyikan wajah yang menarik itu. Bosankah dipuji tampan? Ia tersenyum lebar sambil menatap saya."Kalau menurut Bahasa Bali, saya itu krosok. Agak berantakan, maunya cepat-cepat, dan buru-buru. Saya jelas bukan pria metroseksual". Ia punya harapan tidak dinilai sedangkal itu, hanya berdasarkan fisik semata. "Setidaknya dengarkan dulu ketika saya bicara." Ini juga yang ia butuhkan dari wanita, calon pendamping hidupnya kelak -selain pintar, bisa memberinya inspirasi."Tentunya yang bisa mendorong saya untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi," ungkapnya.
Setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Terdengar klise namun benar adanya. Jika Hamish tidak mengalami kecelakaan, masyarakat Indonesia mungkin tidak akan pernah mengenal aktor tampan dengan tengkorak besi bernama Hamish Daud Wylie.