Diidolakan ketiga putrinya—Kyra, Jamie, dan Sabine—Ariyo Wahab mengaku merasa geer. Ia akan mendampingi ketiganya sejauh mungkin!
Ditemui di suatu pagi yang agak mendung, Ariyo Wahab menyapa saya dengan senyum ramahnya. Kami mengobrol di ruang tamu rumahnya, sementara Mila—istri Ariyo—mondar-mandir menyiapkan makanan untuk diantarkan kepada pemesannya hari itu.
“Membantu istri menjalankan bisnis makanan menjadi salah satu kesibukan saya di samping tetap menyanyi dan rekaman bersama Dance Company,” ujar Ariyo, ayah tiga anak perempuan: Kyra, 13, Jamie, 10, dan Sabine, 9. Hari itu ketiga anak Ariyo masih libur sekolah. Salah satu dari mereka ikut membantu Mila di dapur, melumatkan kentang untuk dibuat perkedel. Jelas sekali rumah itu didominasi oleh perempuan.
Apa rasanya dikepung tiga bidadari cantik? “Membanggakan. Rasanya geer banget, ha ha ha.... Merawat mereka sejak bayi dan melihat perkembangan mereka yang sangat manis, membuat hidup saya bersemangat,” ujar Ariyo, yang mengaku sangat memahami betul karakter ketiga anak perempuannya.
Merasa begitu dekat dengan anak, Ariyo menyadari bahwa setiap detik bersama anak-anaknya terasa begitu berharga. Sadarkah ia bahwa Kyra beranjak remaja? Sejauh apa ia akan menjadi father’s daughter? “Sejauh mungkin. Saya akan dampingi Kyra dan anak-anak saya sampai cita-cita mereka tercapai,” ujar Ariyo, yang saat ini sedang membimbing Kyra belajar menyanyi. “Ia ingin seperti saya, menekuni dunia entertainment. Sebagai ayah, saya harus mendukungnya, memberinya arah agar ia bisa meraih cita-citanya melalui proses yang diperjuangkan, bukan cara instan. Gelap terang dunia entertainment belum saya buka. Saya tak ingin membuat cita-citanya pupus sebelum dia raih,” ujarnya.
Ariyo merasa sebisa mungkin berada di sisi anak-anaknya untuk menanamkan nilai-nilai yang baik. “Saat saya mengantar dan menjemput Kyra main ke rumah temannya, banyak hal kami bicarakan. Tapi saya tidak sebebas dulu lagi dalam hal bercanda. Seiring perubahan Kyra, saya juga harus mengubah diri. Tapi saya senang Kyra masih mau saya cium, dia juga masih mau memeluk saya.”
Ditanya tentang obrolan soal cowok, buru-buru Ariyo menyambar, “Itu biar Kyra sama ibunya saja, deh. Kalau saya ngomong soal itu, saya bisa emosi jiwaaaa.... Tapi pernah saat saya menjemput Kyra di sekolah, saya bilang, Ky, cowok itu, kok, kayanya naksir kamu deh….” Ternyata Kyra tidak memperhatikan hal itu. “Sewaktu saya tanya apakah dia suka cowok itu, Kyra hanya menjawab, Ayah, dia itu masih boy banget,” kisah Ariyo, geli. Penasaran, Ariyo mendesak Kyra untuk mengatakan tipe cowok yang ia suka. “Katanya, cowok itu yang benar-benar laki-laki seperti Ayah… ha ha ha! Ternyata saya jadi idolanya.”
Menyadari dirinya menjadi idola anak-anak perempuannya, Ariyo mengaku sangat berhati-hati berperilaku. Ia menjaga diri agar tidak mengecewakan mereka. “Apa yang saya lakukan, mereka bilang cool. Saya masak, dibilang cool. Saya tampil di panggung, dibilang cool. Saya tampil muda, mereka bilang kereeeen.... Satu hal yang Kyra tidak suka dari saya, kalau di tempat umum saya melucu-lucukan diri tapi nggak lucu. Katanya, kelakuan saya bisa membuat fans saya sebal. Saya beruntung Kyra sudah besar. Dia bisa jadi konsultan mode. Kalau Mila tidak di rumah dan saya ada acara penting, saya akan tanya Kyra, baju mana yang sebaiknya saya pakai. Saya percaya pilihannya,” kata Ariyo, bangga.
[Baca juga kisah Ferry Salim dengan putrinya di sini]
Foto: Shinta Meliza
Pengarah gaya: Dian Prima