Dr. Bruce Derman, psikoterapis dari AS, mengatakan bahwa ketakutan merupakan faktor utama yang menyebabkan perceraian tidak segera dilakukan.
Dalam artikelnya di majalah Psychology Today, Derman menyebut ada kondisi keragu-raguan atau dilema yang lazim terjadi dan berbeda pada setiap orang. Ada tiga kondisi yang membuat seseorang merasa mundur-maju saat ingin bercerai.
Saya ingin bercerai tetapi tidak yakin keputusan ini benar
Dilema ini muncul ketika seseorang membayangkan akibat dari perceraian itu; perubahan kondisi ekonomi yang berdampak langsung pada perubahan gaya hidup dan tekanan dari lingkungan. Anda yang sedang berencana untuk bercerai, bila menghadapi dilema seperti ini, sebaiknya tidak mengambil keputusan yang didasari oleh dorongan emosi. Karena, bila hasil dari perceraian itu tidak seperti harapan Anda, Anda akan menyesal dan merasa bahwa keputusan Anda salah.
Saya tidak ingin bercerai tapi pasangan saya ingin bercerai
Berada pada posisi ini memang tidak nyaman. Anda diliputi rasa marah dan tak berdaya. Emosi ini akan terus mengikuti dan mengubah hidup Anda. Sebaiknya tanyakan kepada diri sendiri, apakah Anda betul-betul ingin bertahan? Kalau Anda menjadikan ilusi ini sebagai dasar perkawinan, tentu tidak mudah mengakui dan menghadapi masalah perkawinan, terutama bila perasaan Anda disakiti oleh pasangan.
Saya hanya mau bercerai bila perkawinan saya betul-betul tidak dapat diperbaiki
Anda yang menghadapi dilema ini sebenarnya ingin mengalihkan tanggung jawab dan menyalahkan pasangan untuk kegagalan perkawinan Anda. Anda akan merasakan kemarahan sekaligus keasyikan melihat bagaimana pasangan Anda memaksa Anda untuk mengambil keputusan bercerai. Hasil dari menyalahkan pasangan ini adalah keengganan Anda untuk mengekspresikan kesedihan dan ketakutan. Kalau keengganan itu terus dipelihara, jangan heran bila proses perceraian akan diliputi ketegangan, konflik, dan sikap saling menyalahkan.
Ketiga dilema atau keraguan itu intinya adalah ketakutan. Orang yang mengalami dilema pertama pada dasarnya takut membuat keputusan yang salah. Dilema kedua dialami orang yang takut kehilangan kedekatan dengan keluarga. Seseorang menghadapi dilema ketiga karena takut dianggap berperan dalam kerusakan rumah tangga. Ketakutan-ketakutan semacam itulah yang menurut Derman membuat perceraian tidak segera terjadi atau ditunda-tunda.