Keahlian seorang travel guide sering kali berperan besar dalam menentukan kesuksesan perjalanan Anda. Jadi, cari yang tepercaya! Tetapi bagaimana ciri-ciri atau tanda-tanda dari seorang travel guide yang berkualitas dan terpercaya? Nah, Anda bisa menyimak yang berikut .
Ketika saya pergi ke Singapura beberapa waktu lalu, saya berbincang banyak dengan seorang travel guide tentang industri yang digelutinya. Namanya Wong Siu Huang, biasa kami panggil Fern. Dia sudah 18 tahun bekerja sebagai travel guide. Bermacam agenda traveling dan berbagai watak tamu pernah ditanganinya. Dan ternyata, menjadi travel guide di negara seperti Singapura tidaklah mudah. Tidak semua orang bisa dan boleh, karena mesti ada lisensi untuk menjadi travel guide.
Dan lisensi tersebut hanya dikeluarkan oleh negara, setelah Fern mengikuti kursus dan lulus ujian. Saya jadi berpikir, pantas saja perjalanan kami di Singapura bisa lebih teratur dan rapi. Dan yang terpenting, tepat waktu dan menyenangkan! Pada akhirnya, saya bertanya pada Fern tentang bagaimana, sih, panduan mencari travel guide yang terpercaya? Fern memberikan beberapa penjelasan.
#1 Cek izin
Di Singapura, menjadi warga asli atau memiliki residensi permanen tidak cukup untuk membolehkan Anda menjadi seorang travel guide. Seorang travel guide di Singapura, baik yang menjalaninya secara penuh waktu maupun paruh waktu, memerlukan izin operasi. Seperti yang sudah saya ceritakan tadi, izin ini dikeluarkan oleh pemerintah setelah seseorang mengikuti berbagai pelatihan. Latihan-latihan itu meliputi bidang bahasa, komunikasi, hingga soal etiket.
Jika lulus, seseorang baru mendapat izin. Tapi tidak untuk selamanya. Izin kerja travel guide Singapura hanya berlaku selama tiga tahun, dan mesti diperpanjang setelahnya. Jadi ketika Anda hendak menyewa jasa travel guide untuk perjalanan Anda, pastika ia memiliki izin kerja. Paling tidak, Anda mengurangi risiko tertipu oleh pemandu gadungan.
#2 Lihat jam terbang
Tanyakan kepada calon guide Anda mengenai klien-klien yang pernah ditanganinya. Seperti apa rancangan perjalanannya, seperti apa kliennya, apakah ia pernah menangani turis internasional, dan seterusnya. Anda mesti kritis di depan, daripada menyesal belakangan.
Di Singapura, Fern mengatakan bahwa seorang travel guide mesti mengumpulkan jam terbang. Ini seperti pilot saja. Dan jumlah jam kerja itulah yang akan memengaruhi apakah kelak izin beroperasinya diperpanjang atau tidak. Jadi, mereka tak bisa hanya bekerja kalau lagi mau saja.
Ketika saya pergi ke Singapura beberapa waktu lalu, saya berbincang banyak dengan seorang travel guide tentang industri yang digelutinya. Namanya Wong Siu Huang, biasa kami panggil Fern. Dia sudah 18 tahun bekerja sebagai travel guide. Bermacam agenda traveling dan berbagai watak tamu pernah ditanganinya. Dan ternyata, menjadi travel guide di negara seperti Singapura tidaklah mudah. Tidak semua orang bisa dan boleh, karena mesti ada lisensi untuk menjadi travel guide.
Dan lisensi tersebut hanya dikeluarkan oleh negara, setelah Fern mengikuti kursus dan lulus ujian. Saya jadi berpikir, pantas saja perjalanan kami di Singapura bisa lebih teratur dan rapi. Dan yang terpenting, tepat waktu dan menyenangkan! Pada akhirnya, saya bertanya pada Fern tentang bagaimana, sih, panduan mencari travel guide yang terpercaya? Fern memberikan beberapa penjelasan.
#1 Cek izin
Di Singapura, menjadi warga asli atau memiliki residensi permanen tidak cukup untuk membolehkan Anda menjadi seorang travel guide. Seorang travel guide di Singapura, baik yang menjalaninya secara penuh waktu maupun paruh waktu, memerlukan izin operasi. Seperti yang sudah saya ceritakan tadi, izin ini dikeluarkan oleh pemerintah setelah seseorang mengikuti berbagai pelatihan. Latihan-latihan itu meliputi bidang bahasa, komunikasi, hingga soal etiket.
Jika lulus, seseorang baru mendapat izin. Tapi tidak untuk selamanya. Izin kerja travel guide Singapura hanya berlaku selama tiga tahun, dan mesti diperpanjang setelahnya. Jadi ketika Anda hendak menyewa jasa travel guide untuk perjalanan Anda, pastika ia memiliki izin kerja. Paling tidak, Anda mengurangi risiko tertipu oleh pemandu gadungan.
#2 Lihat jam terbang
Tanyakan kepada calon guide Anda mengenai klien-klien yang pernah ditanganinya. Seperti apa rancangan perjalanannya, seperti apa kliennya, apakah ia pernah menangani turis internasional, dan seterusnya. Anda mesti kritis di depan, daripada menyesal belakangan.
Di Singapura, Fern mengatakan bahwa seorang travel guide mesti mengumpulkan jam terbang. Ini seperti pilot saja. Dan jumlah jam kerja itulah yang akan memengaruhi apakah kelak izin beroperasinya diperpanjang atau tidak. Jadi, mereka tak bisa hanya bekerja kalau lagi mau saja.
[Baca juga 5 hal esensial saat traveling ke luar negeri]
#3 Kartu tanda pengenal
Selama menemani kami di Singapura, Fern selalu mengenakan kartu identitasnya. Ini bagus, karena selain tampak profesional, kartu tersebut bakal memudahkannya ketika mengantar turis ke destinasi-destinasi wisata tertentu yang memerlukan birokrasi. Dan yang membuatnya lebih efisien adalah, setiap lokasi wisata di Singapura mengenali kartu tersebut, karena ia dikeluarkan oleh negara.
#4 Lihat spesifikasinya
Travel guide di Singapura tidak bisa menangani sembarang tamu, karena masing-masing dari mereka mengambil izin dengan spesialisasi tertentu. Fern, contohnya, memiliki spesialisasi turis Indonesia dan Cina. “Jadi, saya mesti mempelajari Bahasa Indonesia, serta memahami apa-apa saja yang digemari orang Indonesia,” jelasnya. Spesialisasi tersebut juga berarti ia dilarang mengambil tamu Eropa atau Amerika, misalnya, meski seorang travel guide tetap bisa menambah spesialisasi mereka. “Kami harus belajar bahasa lagi, kemudian ujian lagi," jelasnya.
Ini serupa dokter yang mengambil spesialis. Dari sisi Anda sebagai pengguna jasa, hal tersebut bisa berdampak positif. Karena artinya, mereka adalah para guide yang telah meluangkan cukup banyak waktu untuk belajar tentang Anda.
Ini serupa dokter yang mengambil spesialis. Dari sisi Anda sebagai pengguna jasa, hal tersebut bisa berdampak positif. Karena artinya, mereka adalah para guide yang telah meluangkan cukup banyak waktu untuk belajar tentang Anda.
#5 Terkait wawasan
Kesan saya sewaktu berbincang dengan Fern adalah layaknya berbicara dengan perpustakaan. Ia mengetahui berbagai hal soal Singapura, sejarah masa lalu, pembangunan kota, berbagai rumah sakit terbaru, stasiun kereta (lagi!) yang sedang dibangun, berbagai restoran terenak, dan tentu saja, tempat membeli buah tangan.
Bagi Fern, update pengetahuan seputar hal-hal itu sangat penting dan tak bisa ditawar. Cobalah 'menguji' calon pemandu Anda sebelum menyewa jasanya. Dari situ, bayangkan jika Anda mesti seharian bersamanya. Simak apa yang insting Anda katakan.
#6 Penjaga waktu
Sering kali, berhasil atau tidaknya sebuah perjalanan tergantung pada efisiensi waktu. Menangani satu turis tentu amat berbeda dengan menangani rombongan turis. Dan menangani pebisnis tentu berbeda dengan menangani seorang wartawan. Travel guide yang piawai akan tahu apa yang menjadi prioritas perjalanan kliennya. Jadi, selain menjadi penjaga waktu yang memastikan semua berjalan efisien, di saat-saat darurat ia bisa mengajukan usulan soal mana agenda yang perlu dijalankan, dan mana yang bisa dilewatkan. Selamat berwisata!
[Traveling bisa mengubah hidup. Simak pengalaman 10 traveler berikut]
Kesan saya sewaktu berbincang dengan Fern adalah layaknya berbicara dengan perpustakaan. Ia mengetahui berbagai hal soal Singapura, sejarah masa lalu, pembangunan kota, berbagai rumah sakit terbaru, stasiun kereta (lagi!) yang sedang dibangun, berbagai restoran terenak, dan tentu saja, tempat membeli buah tangan.
Bagi Fern, update pengetahuan seputar hal-hal itu sangat penting dan tak bisa ditawar. Cobalah 'menguji' calon pemandu Anda sebelum menyewa jasanya. Dari situ, bayangkan jika Anda mesti seharian bersamanya. Simak apa yang insting Anda katakan.
#6 Penjaga waktu
Sering kali, berhasil atau tidaknya sebuah perjalanan tergantung pada efisiensi waktu. Menangani satu turis tentu amat berbeda dengan menangani rombongan turis. Dan menangani pebisnis tentu berbeda dengan menangani seorang wartawan. Travel guide yang piawai akan tahu apa yang menjadi prioritas perjalanan kliennya. Jadi, selain menjadi penjaga waktu yang memastikan semua berjalan efisien, di saat-saat darurat ia bisa mengajukan usulan soal mana agenda yang perlu dijalankan, dan mana yang bisa dilewatkan. Selamat berwisata!
[Traveling bisa mengubah hidup. Simak pengalaman 10 traveler berikut]