Keluarga Ivan Sini dulu kerap bertandang ke sebuah kedai kopi milik seorang warga keturunan bernama Lee Chi Kwang. Selain kopi, pengunjung bisa memilih bergam hidangan untuk sarapan, makan siang dan malam, hingga jajanan lokal maupun oriental. Ingatan inilah yang menginspirasi Ivan untuk menghadirkannya kembali di masa kini.
Secangkir kopi Cikang bisa menjadi medium paling pas untuk bernostalgia. Kopinya di-ímpor’ langsung dari Padang dan disajikan dengan otentik memakai cangkir keramik berdinding tebal. Ada ornamen floral juga yang menghias, kekhasan Minang yang dikenal dengan feminitas garis matrilinealnya. Cikang, diakui Ivan, adalah ‘serapan’lafal dari Chi Kwang yang dirindukannya.
Kalau Anda bermaksud makan besar di sini, Anda bisa membukanya dengan Salad Uci. Salad khas Padang ini dulunya kerap disajikan nenek Ivan yang jarang memasak, bersama sajian lokal lainnya. Nasi Angku dan Nasi Uci bisa menjadi pilihan Anda juga yang tak mau repot. Perbedaan nasi campur ini cuma terletak di opsi ayam atau daging yang menjadi salah satu lauknya, persis seperti kegemaran kakek-nenek Ivan saat memilih lauk makan.
Rendang Cikang, Soto Padang, dan Ketupek Sayur juga tersedia di sini. Untuk menu oriental, ada variasi kwetiaw dan mi yag bisa Anda pilih. Selain itu masih ada bermacam sajian pencuci mulut di sini, seperti Es Durian yang segar atau Lamang Tapai yang khas. Seperti halnya kebiasaan keluarga Ivan, rasanya akan lebih pas jika Anda mengajak keluarga makan bersama di sini.
Ivan Sini kecil dulu sering diajak berkunjung ke bumi Sumatera Barat, tempat para leluhurnya berasal. Kerinduannya kini ia terjemahkan dalam berbagai menu di ‘rumah makan Padang’ miliknya. Dengan konsep resto dan cafe yang nyaman dan modern, tentu tempat ini tak sekadar rumah makan biasa. Mengunjungi Padang era kolonial, namun dengan atmosfer jaman sekarang, mengapa tidak?
Cikang Resto
Lantai Dasar Graha Anam
Jl. Teuku Cik Ditiro 1 No.11, Menteng, Jakarta Pusat.
Telepon: (021) 3906110
Jam buka: 09.00-22.00 WIB
Foto: Mardyana Ulva, Cikang resto