Dari dulu masyarakat percya bahwa makan telur menyebabkan bisul. Ini penjelasannya.
Hingga kini masih banyak orang yang percaya bahwa banyak makan telur mengakibatkan bisul. Bisa dibilang, kepercayaan lama ini adalah salah satu yang paling banyak ‘pengikut’-nya. Tentu yang dimaksud para saksi ini adalah munculnya peradangan di kulit seperti jerawat besar, disertai nanah yang menyumbat dan rasa nyeri di area tertentu.
Sebenarnya bisul adalah peradangan di kulit yang biasanya muncul di folikel rambut. Sejauh ini, belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa makan telur bisa megakibatkan peradangan kulit ini. Bakteri dalam material asing yang menyumbat pori-pori menjadi penyebabnya. Ini bisa terjadi akibat penyumbatan pori akibat keringat yang mengering atau masuknya benda asing. Nanah yang menyertainya kemudian adalah hasil pertempuran sel darah putih dengan bakteri penyebab bisul.
Dari beberapa temuan, ternyata yang dimaksud bisul setelah makan telur ini adalah reaksi alergi terhadap putih telur. Selain munculnya ruam kemerahan di kulit, gejala lain yang umum ditemui adalah sakit kepala dan mual. Temuan ini dimuat dalam tulisan Recent advances in the Understanding Egg Allergens: Basic, Industrial, and Clinical Perspectives dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry volume 56 yang terbit tahun 2008.
Bagaimanapun, telur adalah salah satu sumber protein yang baik bagi tubuh. Telur juga mengandung gizi lain yang bermanfaat. Meski kuning telurnya mengandung kolesterol yang cukup tinggi per butirnya (sekitar 184 mg), Anda masih terbilang aman mengonsumsinya satu butir sehari. Jadi, jangan takut makan telur lagi, ya!
[Baca juga kolesterol dalam kuning telur]