Benarkah makan kangkung membuat kita mengantuk? Ini penjelasannya
Sejak dulu, kepala kita dijejali oleh berbagai mitos yang tak jarang masih diragukan kebenarannya. Beberapa memang ada benarnya karena ada penjelasan ilmiah di balik fenomenanya, sementara beberapa yang lain justru sama sekali tak terbukti. Salah satu info lama yang beredar luas adalah soal makan kangkung yang menyebabkan kantuk. Masa, sih?
Dilihat dari perspektif kultural, beberapa ahli mengamati kebiasaan makan kangkung di beberapa lokasi termasuk Indonesia. Dalam tulisan ilmiah berjudul Water spinach (Ipomoea aquatic): A Food Gone Wild. Ethno botany Research & Applications tahun 2007, disebutkan bahwa secara tradisional, makan kangkung dilakukan untuk meringankan masalah sulit tidur. Tapi belum ada uji lanjutan yang membuktikan efek mengantuk pada manusia setelah mengonsumsi kangkung.
Meski demikian, kangkung mungkin saja membuat Anda mengantuk karena tingginya kandungan mineral kalium di dalamnya (175 mg dalam satu cangkir kangkung). Makanan tinggi kalium sendiri sebenarnya bermanfaat mengurangi tekanan darah. Efek inilah yang kemudian terasa sebagai kantuk pada sebagian orang.
Selain kangkung, Anda bisa saja mengantuk karena mengonsumsi makanan lain. Penelitian kronobiologi dari Harvard University yang berjudul Healthy Sleep menyebutkan bahwa secara alami manusia akan merasakan kantuk di siang hari. Risikonya akan semakin tinggi jika Anda mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, apalagi yang indeks glikemiknya tinggi.
Jadi, terlepas dari apakah Anda baru saja mengonsumsi kangkung, karbohidrat tinggi ini yang membuat Anda segera mengantuk setelah makan siang!
[Baca juga berbagai fakta penting tentang wortel]