Lensa kontak memiliki kegunaan yang sama dengan kacamata yakni sebagai alat bantu penglihatan, namun lensa kontak dapat menawarkan beberapa kelebihan seperti lingkup pandang yang lebih sempurna serta keleluasaan lebih dalam beraktivitas. Namun saat ini lensa kontak tidak hanya digunakan sebagai alat bantu penglihatan, melainkan juga sebagai penunjang penampilan. Selain lensa kontak bening, ada pula lensa kontak berwarna dan kini peminat lensa kontak berwarna semakin tinggi berkat adanya circle lens atau beauty lens yang khusus dirancang untuk menunjang kosmetik.
Peningkatan pengguna lensa kontak membuat toko-toko optik menjamur. Bahkan lensa kontak bisa dijual bebas secara online. Apakah semuanya aman bagi mata Anda? Penggunaan lensa kontak yang benar dan membeli di tempat yang tepat dapat menghindarkan Anda dari komplikasi seperti hipkosia (mata merah, berair). pembentukan deposit (kotoran), peradangan, hingga vaskulasi (pembentukan pembuluh darah baru).
Cheni Lee OD, FIACLE, PAC Manager Jhonson & Johnson mengatakan, lensa kontak yang paling aman adalah lensa kontak harian, sebab dirancang untuk dikenakan seharian dan langsung dibuang pada malam hari. Keesokan harinya Anda akan menggunakan lensa kontak baru. Risiko untuk terjadinya infeksi sangat kecil. Biasanya lensa kontak harian hanya tersedia dalam warna bening.
Anda yang gemar menggunakan lensa kontak warna dan menggunakannya untuk jangka waktu minimal satu minggu, satu bulan, atau 3 bulan (maksimal), perlu memerhatikan hal-hal berikut:
1. Pilihlah lensa kontak yang pigmen warnanya tidak berada di permukaan depan atau belakang lensa kontak sehingga tidak langsung menyentuh mata. Pigmen warna yang dicetak di permukaan menyebabkan permukaan lensa menjadi kasar dan menyebabkan alergi pada mata.
2. Daya tembus oksigen pada seluruh permukaan lensa harus sama baik seperti lensa kontak bening. Umumnya material dasar kontak lensa warna adalah HEMA (Hydroxylmethylmehacarylate)/Hydrogel yang mengandung kadar air antara 38 - 45% dengan transmisi oksigen sekitar 18 sampai 22. Untuk itu, saat membeli lensa kontak warna, pastikan produk tersebut memiliki daya transmisi oksigen yang tinggi. Biasanya dapat dilihat pada kemasan. Lensa kontak yang kadar airnya tinggi biasanya mampu mengikat oksigen lebih banyak. Hal ini disampaikan oleh Dr. Yulia Aziza, Sp. M, M. Kes, Humas Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia dalam seminar "Prioritaskan Kesehatan dan Keindahan Mata Dengan Memilih Lensa Kontak yang Tepat" di Jakarta, pertengahan April 2015 lalu. Acara ini digelar oleh Jhonson & Jhonson Indonesia.
Beli Di Tempat Aman
Pesona menyarankan Anda tidak membeli lensa kontak secara online sebab Anda tak bisa memeriksa sendiri kondisi lensa kontak yang akan Anda beli. Sebaiknya ikuti saran Dian Leila Sari Amd RO, S.Pd, M. Kes (Ketua Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia) berikut ini:
1. Datangi optik yang memiliki izin pendirian optik. Setiap optik yang terdaftar di Kementerian Kesehatan pasti memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).
2. Optik yang memiliki STR pasti memiliki minimal satu orang refraksionis optisien yang memiliki Surat Izin Kerja (SIK). Refraksionis optisien adalah tenaga kesehatan yang telah lulus pendidikan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku yang berwenang melakukan pemeriksaan mata dasar, pemeriksaan refraksi, menetapkan hasil pemeriksaan, menyiapkan dan membuat lensa kontak, termasuk pelatihan ortooptik.
3. Refraksionis optisien inilah yang akan memeriksa mata Anda dan menentukan lensa kontak yang cocok dan aman bagi Anda.
4. Ikuti cara perawatan, pembersihan, disinfeksi yang dijelaskan oleh refraksionis optisien yang menangani Anda.
5. Jangan berbagi penggunaan lensa kontak dengan orang lain dan jangan digunakan saat tidur (overnight use).
6. Bila mata merah, iritasi, bengkak, berair, nyeri, dan muncul rasa mengganjal, segera lepas lensa kontak dan konsultasi dengan dokter spesialis mata.
Tenni Purwanti
Peningkatan pengguna lensa kontak membuat toko-toko optik menjamur. Bahkan lensa kontak bisa dijual bebas secara online. Apakah semuanya aman bagi mata Anda? Penggunaan lensa kontak yang benar dan membeli di tempat yang tepat dapat menghindarkan Anda dari komplikasi seperti hipkosia (mata merah, berair). pembentukan deposit (kotoran), peradangan, hingga vaskulasi (pembentukan pembuluh darah baru).
Cheni Lee OD, FIACLE, PAC Manager Jhonson & Johnson mengatakan, lensa kontak yang paling aman adalah lensa kontak harian, sebab dirancang untuk dikenakan seharian dan langsung dibuang pada malam hari. Keesokan harinya Anda akan menggunakan lensa kontak baru. Risiko untuk terjadinya infeksi sangat kecil. Biasanya lensa kontak harian hanya tersedia dalam warna bening.
Anda yang gemar menggunakan lensa kontak warna dan menggunakannya untuk jangka waktu minimal satu minggu, satu bulan, atau 3 bulan (maksimal), perlu memerhatikan hal-hal berikut:
1. Pilihlah lensa kontak yang pigmen warnanya tidak berada di permukaan depan atau belakang lensa kontak sehingga tidak langsung menyentuh mata. Pigmen warna yang dicetak di permukaan menyebabkan permukaan lensa menjadi kasar dan menyebabkan alergi pada mata.
2. Daya tembus oksigen pada seluruh permukaan lensa harus sama baik seperti lensa kontak bening. Umumnya material dasar kontak lensa warna adalah HEMA (Hydroxylmethylmehacarylate)/Hydrogel yang mengandung kadar air antara 38 - 45% dengan transmisi oksigen sekitar 18 sampai 22. Untuk itu, saat membeli lensa kontak warna, pastikan produk tersebut memiliki daya transmisi oksigen yang tinggi. Biasanya dapat dilihat pada kemasan. Lensa kontak yang kadar airnya tinggi biasanya mampu mengikat oksigen lebih banyak. Hal ini disampaikan oleh Dr. Yulia Aziza, Sp. M, M. Kes, Humas Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia dalam seminar "Prioritaskan Kesehatan dan Keindahan Mata Dengan Memilih Lensa Kontak yang Tepat" di Jakarta, pertengahan April 2015 lalu. Acara ini digelar oleh Jhonson & Jhonson Indonesia.
Beli Di Tempat Aman
Pesona menyarankan Anda tidak membeli lensa kontak secara online sebab Anda tak bisa memeriksa sendiri kondisi lensa kontak yang akan Anda beli. Sebaiknya ikuti saran Dian Leila Sari Amd RO, S.Pd, M. Kes (Ketua Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia) berikut ini:
1. Datangi optik yang memiliki izin pendirian optik. Setiap optik yang terdaftar di Kementerian Kesehatan pasti memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).
2. Optik yang memiliki STR pasti memiliki minimal satu orang refraksionis optisien yang memiliki Surat Izin Kerja (SIK). Refraksionis optisien adalah tenaga kesehatan yang telah lulus pendidikan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku yang berwenang melakukan pemeriksaan mata dasar, pemeriksaan refraksi, menetapkan hasil pemeriksaan, menyiapkan dan membuat lensa kontak, termasuk pelatihan ortooptik.
3. Refraksionis optisien inilah yang akan memeriksa mata Anda dan menentukan lensa kontak yang cocok dan aman bagi Anda.
4. Ikuti cara perawatan, pembersihan, disinfeksi yang dijelaskan oleh refraksionis optisien yang menangani Anda.
5. Jangan berbagi penggunaan lensa kontak dengan orang lain dan jangan digunakan saat tidur (overnight use).
6. Bila mata merah, iritasi, bengkak, berair, nyeri, dan muncul rasa mengganjal, segera lepas lensa kontak dan konsultasi dengan dokter spesialis mata.
Tenni Purwanti