Intuitive eating merupakan proses berdamai dengan makanan, sehingga kita berhenti memberi label pada makanan sebagai ‘menggemukkan’ atau ‘sumber penyakit.’ Dengan intuitive eating, kita akan belajar cara membedakan rasa (lapar) yang bersumber dari fisik atau emosi.
Intuisi diperlukan tak hanya ketika kita memilih calon suami, memelihara relasi dengan anak, atau dalam berbisnis, tapi juga dalam hal makan. Mengandalkan intuisi dalam urusan makan, atau yang disebut intuitive eating adalah suatu cara untuk membebaskan Anda dari emotional eating; makan tak terkendali karena sedang sedih atau kecewa, dan menyesal habis-habisan setelahnya.
Prinsipnya sederhana saja. Intuitive eating tidak akan menyiksa dengan mengharuskan kita menahan rasa lapar atau siksaan emosional lainnya, seperti perasaan bersalah dan malu setelah makan. Intinya, berdamailah dengan makanan, hargai rasa lapar, tolak diet ketat, hargai rasa kenyang, hargai perasaan diri sendiri tanpa harus menyantap makanan, dan tetaplah aktif secara fisik. Jennifer Garth, psikolog asal Australia, membuat 7 rumusan intuitive eating yang membuat kita nyaman menyantap makanan.