Tempe adalah satu-satunya pangan nabati yang
mengandung vitamin B12. produk pangan hasil fermentasi tradisional
Indonesia ini secara unik mampu menghasilkan natural vitamin B12 (1.5
sampai 6.3 mikrogram/100 gr tempe) oleh mikroba Klebsiela pneumoniae non pathogen, yang tumbuh di dalam dan bersamaan tumbuhnya kapang tempe, Rhizopus oligosporus,
sehingga menjadi tempe yang putih bersih, padat dan kompak. Berbeda
dengan hasil fermentasi kedelai lainnya, tempe dapat dikonsumsi dalam
jumlah tak terbatas.
Vitamin B-12 (cobalamin) merupakan senyawa gizi esensial, yang dibutuhkan oleh tubuh agar berfungsi normal, tetapi tidak dapat diproduksi oleh tubuh sendiri. Karena alasan tersebut sangat penting tubuh memperoleh asupan Vitamin B-12 dari konsumsi makanan atau dari suplemen. Tempe adalah jawaban bagi Anda yang tidak begitu bergantung kepada suplemen.
Sebagai antiaging
Beberapa pakar Jepang telah berhasil melakukan identitas sebagai bentuk Vitamin B12 yang mampu melindungi tubuh terhadap serangan penyakit neurological atau proses penuaan (aging process). Proses tersebut terjadi melalui mekanisme unik, yang ternyata sangat berbeda dari jenis terapi lain. Menurut Dr Paul Cheney’s, vitamin B12 non- cyanocobalamin, yang disebut Methyl cobalamin, ternyata merupakan senyawa penting yang harus dimiliki otak untuk melakukan detoksifikasi racun di otak. Hati atau lever, kurang pintar dalam mengubah senyawa cyanoicobalamin menjadi methyl cobalamin yang sangat diperlukan tubuh. Senyawa cyano, juga tergolong bersifat racun. Tubuh memerlukan jumlah methyl cobalamin yang relatif sangat besar guna mengoreksi terjadinya cacat neurologi dan untuk melindungi atau menahan terjadinya proses penuaan.
Pendamping ASI
Ibu menyusui dapat menjadikan tempe sebagai pendamping Air Susu Ibu (ASI). Hal ini disampaikan Prof. Dr. F. G. Winarno di Universitas Atma Jaya, 21 Januari 2015. Dalam penyelenggaraan International Conference on Tempe and It's Related Products 2015 pada tanggal 15-17 Februari 2015 mendatang, akan dideklarasikan rekomendasi tempe sebagai Bahan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) yang aman dan berdampak positif bagi gizi serta kesehatan. Deklarasi ini disampaikan berdasarkan kajian ilmiah dan rekomendasi oleh PATPI (Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia) mengenai teknologi dan keamanan proses produksi tempe, PERMI (Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia) mengenai kultur dan peran jasad renik mikroba dalam tempe, PERGIZI PANGAN (Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia) mengenai (manfaat tempe bagi) gizi (dan) kesehatan (anak dan dewasa).
Mengobati penyakit
Beberapa penyakit disorder yang kemungkinan dapat dicegah atau diobati dengan natural vitamin B12/methyl cobalamin adalah: chronic fatique syndrome, Parkinson’s disease, periphereal neuropathic, Alzheimer, dan neurological aging.
Dunia sedang giat mencari jenis pangan atau fountain of youth yang mengandung senyawa-senyawa kaya methyl yang dapat dikonsumsi dalam jumlah banyak tanpaefek samping agar mampu memperpanjang usia manusia yang sehat. Indonesia telah memiliki pangan yang memiliki persyaratan itu, yakni tempe.
Berbagai hasil penelitian ilmiah membuktikan tempe adalah super food untuk gaya hidup sehat masyarakat. Sayangnya, hal ini belum banyak disadari oleh Bangsa Indonesia sendiri, walaupun nenek moyangnya telah menemukan tempe lebih dari 300 tahun yang lalu. Untuk itu, Asosiasi Laboratorium Pangan Indonesia (ALPI) telah melakukan penelitian bersama mengenai tempe. Penelitian-penelitian bersama ini akan digalang lebih besar lagi bersama dengan lembaga-lembaga lainnya, baik lembaga pemerintahan maupun swasta, hingga akhirnya kelak terwujud World Tempe Research Center di Indonesia.
Simak artikel lanjutan mengenai Tempe di majalah Pesona edisi Februari 2015.
Vitamin B-12 (cobalamin) merupakan senyawa gizi esensial, yang dibutuhkan oleh tubuh agar berfungsi normal, tetapi tidak dapat diproduksi oleh tubuh sendiri. Karena alasan tersebut sangat penting tubuh memperoleh asupan Vitamin B-12 dari konsumsi makanan atau dari suplemen. Tempe adalah jawaban bagi Anda yang tidak begitu bergantung kepada suplemen.
Sebagai antiaging
Beberapa pakar Jepang telah berhasil melakukan identitas sebagai bentuk Vitamin B12 yang mampu melindungi tubuh terhadap serangan penyakit neurological atau proses penuaan (aging process). Proses tersebut terjadi melalui mekanisme unik, yang ternyata sangat berbeda dari jenis terapi lain. Menurut Dr Paul Cheney’s, vitamin B12 non- cyanocobalamin, yang disebut Methyl cobalamin, ternyata merupakan senyawa penting yang harus dimiliki otak untuk melakukan detoksifikasi racun di otak. Hati atau lever, kurang pintar dalam mengubah senyawa cyanoicobalamin menjadi methyl cobalamin yang sangat diperlukan tubuh. Senyawa cyano, juga tergolong bersifat racun. Tubuh memerlukan jumlah methyl cobalamin yang relatif sangat besar guna mengoreksi terjadinya cacat neurologi dan untuk melindungi atau menahan terjadinya proses penuaan.
Pendamping ASI
Ibu menyusui dapat menjadikan tempe sebagai pendamping Air Susu Ibu (ASI). Hal ini disampaikan Prof. Dr. F. G. Winarno di Universitas Atma Jaya, 21 Januari 2015. Dalam penyelenggaraan International Conference on Tempe and It's Related Products 2015 pada tanggal 15-17 Februari 2015 mendatang, akan dideklarasikan rekomendasi tempe sebagai Bahan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) yang aman dan berdampak positif bagi gizi serta kesehatan. Deklarasi ini disampaikan berdasarkan kajian ilmiah dan rekomendasi oleh PATPI (Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia) mengenai teknologi dan keamanan proses produksi tempe, PERMI (Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia) mengenai kultur dan peran jasad renik mikroba dalam tempe, PERGIZI PANGAN (Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia) mengenai (manfaat tempe bagi) gizi (dan) kesehatan (anak dan dewasa).
Mengobati penyakit
Beberapa penyakit disorder yang kemungkinan dapat dicegah atau diobati dengan natural vitamin B12/methyl cobalamin adalah: chronic fatique syndrome, Parkinson’s disease, periphereal neuropathic, Alzheimer, dan neurological aging.
Dunia sedang giat mencari jenis pangan atau fountain of youth yang mengandung senyawa-senyawa kaya methyl yang dapat dikonsumsi dalam jumlah banyak tanpaefek samping agar mampu memperpanjang usia manusia yang sehat. Indonesia telah memiliki pangan yang memiliki persyaratan itu, yakni tempe.
Berbagai hasil penelitian ilmiah membuktikan tempe adalah super food untuk gaya hidup sehat masyarakat. Sayangnya, hal ini belum banyak disadari oleh Bangsa Indonesia sendiri, walaupun nenek moyangnya telah menemukan tempe lebih dari 300 tahun yang lalu. Untuk itu, Asosiasi Laboratorium Pangan Indonesia (ALPI) telah melakukan penelitian bersama mengenai tempe. Penelitian-penelitian bersama ini akan digalang lebih besar lagi bersama dengan lembaga-lembaga lainnya, baik lembaga pemerintahan maupun swasta, hingga akhirnya kelak terwujud World Tempe Research Center di Indonesia.
Simak artikel lanjutan mengenai Tempe di majalah Pesona edisi Februari 2015.
Tenni Purwanti