Kenali sifat-sifat minyak favorit Anda dan pilih yang paling pas untuk kebutuhan.
Meski sama-sama minyak, sifat masing-masing bisa berdampak berbeda pada kesehatan Anda. Pilih dan gunakan sesuai kebutuhan untuk mendapatkan kualitas terbaik dari minyak-minyak ini.
Ketahui titik didihnya
Faktor penting untuk menentukan minyak yang tepat untuk kebutuhan Anda adalah mengetahui titik didih minyak. Kondisi ini ditandai dengan muculnya asal dari lemak atau minyak yang sedang Anda panaskan. Di titik ini, lemak atau minyak akan mulai rusak, jadi jangan gunakan kembali lemak atau minyak yang telah melalui titik didihnya.
- Minyak rami: 107°C
- Extra virgin olive oil: 163°C
- Minyak wijen: 177°C
- Mentega: 177°C
- Minyak kelapa: 177°C
- Minyak biji anggur: 216°C
- Ghee atau minyak samin: 485°C
- Minyak avokad: 271°C
Gunakan lemak jenuh untuk memasak dengan suhu tinggi seperti minyak kelapa, minyak avokad, dan ghee atau minyak samin, Sementara itu contoh lemak tak jenuh seperti olive oil cocok untuk memasak pada suhu rendah seperti menumis atau sebagai finishing oil. Lemak tak jenuh seperti minyak rami justru bisa berubah menjadi senyawa racun ketika dipanaskan dalam suhu tinggi.
- Pemanasan suhu rendah sekitar 93°C to 148°C
- Pemanasan suhu sedang sekitar 148°C to 204°C
- Pemanasan suhu tinggi sekitar 204°C - 260°C
Lemak trans adalah minyak cair yang diproses secara kimia agar menjadi solid pada suhu ruang. Margarin atau mentega putih (shortening) adalah beberapa contoh trans fat yang mudah Anda jumpai.meski lemak trans memang bisa Anda konsumsi, tapi lemak trans juga meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner.