Di awal pernikahan, semua hari terasa menyenangkan. Anda bangun di pagi hari dengan tersenyum, menyiapkan sarapan untuk suami, lalu mengurus rumah sampai suami pulang. Namun seiring berjalannya waktu, anak-anak lahir dan tumbuh sehingga menyita perhatian Anda. Komunikasi dengan suami menjadi minim dan Anda jadi sering bertengkar. Saatnya Anda memperbaiki komunikasi dengan suami.
Berikut ini rahasianya:
1. Sampaikan kebutuhan Anda
Jangan berpikir bahwa pernikahan bertahun-tahun dapat membuat suami mengetahui apa pun yang Anda butuhkan. Anda tetap harus membicarakannya. Begitu pula sebaliknya. Anda berdua harus bisa mengatakan apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan setiap hari.
2. Berhenti saling menyalahkan
Jika ada masalah, jangan buru-buru saling menyalahkan. Bahkan jika pasangan memang betul-betul bersalah, jangan terburu-buru untuk menekannya. Bicarakan baik-baik agar bisa saling introspeksi.
3. Perhatikan kata-kata Anda
Mungkin tidak ada kekerasan fisik di rumah tangga Anda, tapi kata-kata juga bisa membunuh jika tidak dikontrol. Biasakan berkata yang baik agar tidak saling menyakiti.
4. Bersikap jujur
Kadang kejujuran memang menyakitkan, namun kejujuran dapat membuat hubungan lebih baik. Misalnya Anda jujur saat tidak suka akan kebiasaan suami yang suka mendengkur kala tidur, akan membuat suami mencari solusi agar tak mendengkur. Selama disampaikan dengan baik, kejujuran tidak selamanya menyakitkan, bahkan menjadi kritik membangun yang berguna.
5. Tempatkan diri Anda pada posisi pasangan
Jika Anda kecewa pada pasangan yang terlambat menjemput Anda, coba tanyakan mengapa ia terlambat. Dengan menyimak penjelasannya, Anda akan tahu bahwa ia juga tersiksa dengan keterlambatannya namun tak bisa berbuat apa-apa karena jalanan macet atau mobil mogok. Terapkan ini pada hal apa pun. Dengan begitu, tak ada saling tuduh dan sakit hati akibat salah menduga-duga.
6. Jadilah cheerleader
Anda adalah cheerleader yang diandalkan oleh pasangan. Apa pun yang sedang dihadapinya, Anda perlu mendukung sepenuh hati. Anda harus selalu ada setiap dibutuhkan.
7. Mengakui kesalahan
Jangan takut mengakui ketika Anda salah. Sebab berbuat salah adalah hal yang manusiawi. Mengakui kesalahan dan bertekad tidak mengulangi lagi adalah bentuk kedewasaan.
8. Tunjukkan komitmen
Tunjukkan pengabdian Anda kepada pasangan setiap hari, yang membuat ia merasa kehadiran Anda begitu berharga dalam hidupnya. Tak perlu hal muluk, menyiapkan segala keperluannya sehingga ia tak kerepotan di pagi hari pun sudah bisa membuatnya merasa begitu disayangi.
9. Ajak bicara
JIka ada hal yang tidak sesuai dengan yang Anda harapkan, sebaiknya ajak suami bicara baik-baik dan cari solusinya bersama. Hal ini dapat mencegah konflik.
10. Memberi contoh
Jika Anda ingin dicintai dengan cara-cara tertentu, coba contohkan hal itu kepada suami dan anak-anak. Mereka yang terbiasa merasakan kasih sayang Anda akan meniru apa yang Anda lakukan.
11. Hidup untuk saat ini
Biarlah masa lalu tetap menjadi masa lalu dan masa depan menjadi misteri. Hiduplah untuk saat ini, fokus untuk melakukan yang terbaik bagi suami dan anak-anak.
12. Memiliki tanggal keintiman
Jika Anda dan pasangan memang betul-betul sibuk, memiliki tanggal keintiman dapat menjadi solusi. Setiap seminggu sekali atau sebulan sekali, rencanakan untuk menikmati 'kencan' berdua saja dengan suami. Titipkan saja anak-anak pada kakek-neneknya, dan nikmati bulan madu kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.
Berikut ini rahasianya:
1. Sampaikan kebutuhan Anda
Jangan berpikir bahwa pernikahan bertahun-tahun dapat membuat suami mengetahui apa pun yang Anda butuhkan. Anda tetap harus membicarakannya. Begitu pula sebaliknya. Anda berdua harus bisa mengatakan apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan setiap hari.
2. Berhenti saling menyalahkan
Jika ada masalah, jangan buru-buru saling menyalahkan. Bahkan jika pasangan memang betul-betul bersalah, jangan terburu-buru untuk menekannya. Bicarakan baik-baik agar bisa saling introspeksi.
3. Perhatikan kata-kata Anda
Mungkin tidak ada kekerasan fisik di rumah tangga Anda, tapi kata-kata juga bisa membunuh jika tidak dikontrol. Biasakan berkata yang baik agar tidak saling menyakiti.
4. Bersikap jujur
Kadang kejujuran memang menyakitkan, namun kejujuran dapat membuat hubungan lebih baik. Misalnya Anda jujur saat tidak suka akan kebiasaan suami yang suka mendengkur kala tidur, akan membuat suami mencari solusi agar tak mendengkur. Selama disampaikan dengan baik, kejujuran tidak selamanya menyakitkan, bahkan menjadi kritik membangun yang berguna.
5. Tempatkan diri Anda pada posisi pasangan
Jika Anda kecewa pada pasangan yang terlambat menjemput Anda, coba tanyakan mengapa ia terlambat. Dengan menyimak penjelasannya, Anda akan tahu bahwa ia juga tersiksa dengan keterlambatannya namun tak bisa berbuat apa-apa karena jalanan macet atau mobil mogok. Terapkan ini pada hal apa pun. Dengan begitu, tak ada saling tuduh dan sakit hati akibat salah menduga-duga.
6. Jadilah cheerleader
Anda adalah cheerleader yang diandalkan oleh pasangan. Apa pun yang sedang dihadapinya, Anda perlu mendukung sepenuh hati. Anda harus selalu ada setiap dibutuhkan.
7. Mengakui kesalahan
Jangan takut mengakui ketika Anda salah. Sebab berbuat salah adalah hal yang manusiawi. Mengakui kesalahan dan bertekad tidak mengulangi lagi adalah bentuk kedewasaan.
8. Tunjukkan komitmen
Tunjukkan pengabdian Anda kepada pasangan setiap hari, yang membuat ia merasa kehadiran Anda begitu berharga dalam hidupnya. Tak perlu hal muluk, menyiapkan segala keperluannya sehingga ia tak kerepotan di pagi hari pun sudah bisa membuatnya merasa begitu disayangi.
9. Ajak bicara
JIka ada hal yang tidak sesuai dengan yang Anda harapkan, sebaiknya ajak suami bicara baik-baik dan cari solusinya bersama. Hal ini dapat mencegah konflik.
10. Memberi contoh
Jika Anda ingin dicintai dengan cara-cara tertentu, coba contohkan hal itu kepada suami dan anak-anak. Mereka yang terbiasa merasakan kasih sayang Anda akan meniru apa yang Anda lakukan.
11. Hidup untuk saat ini
Biarlah masa lalu tetap menjadi masa lalu dan masa depan menjadi misteri. Hiduplah untuk saat ini, fokus untuk melakukan yang terbaik bagi suami dan anak-anak.
12. Memiliki tanggal keintiman
Jika Anda dan pasangan memang betul-betul sibuk, memiliki tanggal keintiman dapat menjadi solusi. Setiap seminggu sekali atau sebulan sekali, rencanakan untuk menikmati 'kencan' berdua saja dengan suami. Titipkan saja anak-anak pada kakek-neneknya, dan nikmati bulan madu kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.
Sumber: mindbodygreen.com