1. Membakar kalori lebih banyak
Renang membakar kalori yang lebih besar ketimbang olahraga di darat. Air memiliki molekul yang lebih padat jika dibandingkan dengan udara sehingga gerakan yang kita lakukan dalam air akan terasa lebih berat. “Jika gerakan terasa lebih berat, maka kontraksi otot rangka akan lebih besar. Artinya, kita akan melakukan pembakaran kalori yang lebih besar dibandingkan olahraga di darat,” ujar dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO, dokter spesialis olahraga yang berpraktik di AnHO Bio Prima Integrative Medicine Center, Jakarta Selatan.
Dalam waktu 30 menit, renang santai bisa membakar sekitar 200 kalori, renang berintensitas sedang bisa membakar sekitar 400 kalori, sedangkan renang dengan intensitas tinggi bisa membakar 600-700 kalori. Padahal, dalam waktu yang sama, jalan cepat hanya membakar sekitar 120 kalori dan berlari hanya bisa membakar 400-500 kalori.
2. Aman dilakukan semua kalangan
Saat bergerak di dalam air, beban terhadap sendi yang menyangga tubuh menjadi lebih kecil. “Jika suatu benda berada di dalam air, maka bobotnya menjadi lebih ringan dibandingkan di darat. Persendian yang menanggung beban, seperti sendi lutut ataupun tulang belakang menjadi lebih ringan saat melakukan gerakan,” ungkap Wishnu.
Sifatnya yang aman membuat renang aman dapat dilakukan bagi mereka yang obesitas atau menderita osteoporosis. Mereka yang obesitas tidak disarankan untuk lari karena rentan mengalami cedera akibat beban persendian yang terlalu berat. Begitu juga dengan pasien osteoporisis yang lebih berisiko patah tulang jika menjalani olahraga yang mengandung gerakan melompat.
3. Meringankan penyakit asma
Air membuat lingkungan sekitarnya menjadi lebih lembap. Kondisi ini cocok bagi penderita asma karena tidak akan memicu serangan. Meski sifatnya tidak menyembuhkan, berenang secara rutin melatih otot-otot pernapasan pada penderita asma. “Rutin berlatih renang bagi penderita asma berarti memperkuat otot pernapasan mereka sehingga dapat mengendalikan napas dengan baik,” kata Wishnu.