Tak masalah makan dengan porsi lebih besar, asal kandungan gizinya lebih baik dibanding makan dengan porsi lebih kecil.
Seiring bertambahnya usia, Anda tentu bermaksud menjaga kesehatan agar dapat menjalani hidup yang berkualitas. Mengonsumsi makanan sehat adalah salah satu langkah menuju tujuan Anda ini. Namun beberapa kebiasaan ternyata kurang tepat dilakukan. Berikut adalah beberapa faktanya.
Makan dalam porsi terlalu kecil
Anda mungkin berpikir makan lebih sedikit akan membuat Anda tak banyak menimbun lemak, Faktanya, yang lebih baik adalah makan seporsi besar hidangan penuh gizi.
Penelitian yang dilakukan di Israel tahun 2013 menyebutkan bahwa makan seporsi besar sarapan bergizi selama tiga bulan bisa menurunkan kadar gula darah dan tekanan darah para pasien diabetes. Pengurangan kadar gula darah dan tekanan darah ini tiga kali lebih banyak dibanding orang-orang yang mengonsumsi sarapan mereka dengan porsi kecil. Sarapan tinggi protein diklaim dapat mengurangi level hormon ghrelin, hormone penyebab rasa lapar.
Memilih sereal dengan kepingan lebih kecil
Ukuran bisa mengecoh Anda, misalnya dalam hal sarapan dengan sereal. Peneliti di Pennsylvania State University meremukkan sereal gandum sehingga ukurannya menjadi tiga ukuran: 80%, 60%, dan 40% dari ukuran sebenarnya.
Ketika ukuran sereal bertambah kecil, ternyata partisipan menuang sereal dalam volume lebih kecil. Masalahnya, mereka justru mengonsumsi kalori lebih banyak dibandingkan dengan semangkuk sereal dengan kepingan yang lebih besar.
Mengoles mentega ketimbang selai kacang
Agar Anda kenyang lebih lama, pilih selai kacang untuk olesan roti Anda ketimbang mentega. Kacang-kacangan meningkatkan level peptide YY, hormon yang membuat Anda merasa kenyang setelah makan.
Karena itu, para wanita dengan berat badan berlebih yang menambahkan kacang-kacangan atau selai kacang dalam menu sarapan mereka dilaporkan merasa lebih kenyang hingga 12 jam kemudian. Temuan ini merupakan hasil studi yang dipublikasikan oleh British Journal of Nutrition.