Di hari pembuka, Jumat 4 Maret 2016, Raisa sukses menarik pengunjung ke panggungnya. Penuh sesak hingga akhir, sore itu ia membawakan deretan soundtrack populer Disney. Penonton perempuan pun menjerit antusias ketika Afgan tampil berduet dengannya. "Terjebak Nostalgia", lagu Raisa untuk film berjudul sama, dibawakan dengan merdu nan romantis bersama.
Show Robin Thicke pun cukup menghibur penonton malam itu. Membuka penampilannya dengan "Give it 2 You", ia juga membawakan hits lainnya seperti "Lost without You", "Magic", dan tentunya "Blurred Lines". Ia tampil energik, sekaligus membius ketika pamer kemampuan main piano.
Masih ada band lokal baru asal Bandung Barasuara di panggung Kementerian Kehutanan RI hari itu. Meski ini merupakan penampilan perdana mereka di festival ini, mereka sudah punya tempat tersendiri di pendengar musik lokal. Terbukti, kursi penonton mereka terisi penuh. Bahkan penonton yang berdiri dengan semangat ikut bersuara menyanyikan lagu-lagu Barasuara dari album "Taifun" yang dibawakan malam itu.
Show Glenn Fredly begitu atraktif karena sang penyanyi yang komunikatif dengan penonton dari atas panggung. Padahal ia tampil tepat tengah malam. Tapi pengunjung tak kehilangan semangat mengikuti lirik demi lirik lagu-lagu romantisnya yang begitu familiar. Ia bahkan sempat membandingkan kebiasaan generasi 90-an dan para millenials selama di konser, yang mengundang tawa penontonnya. Katanya,”Kalau generasi 90-an nonton konser begini (melambaikan tangan), kalau anak sekarang bawaannya cekrek-cekrek.”
Di hari kedua, penampilan Chris Botti dan Sting menjadi sorotan utama pengunjung. “Suka sekali dengan show-nya Sting barusan. Untungnya mereka sedia kursi tribun jadi saya bisa lihat mereka sambil duduk,” ujar Lien, 43, salah satu penonton. Dari kursi tribun hingga penonton yang berdiri di area festival hari itu, semua antusias menyanyikan hits yang mereka bawakan. "If I Ever Lose My Faith", "If You Love Somebody Set Them Free", hingga "Englishman in New York" yang begitu dinanti mereka tampilkan dengan prima.
Ada pertunjukan dari Seun Kutti & Egypt 80 yang ramai oleh pengunjung mancanegara. Di hari kedua, banyak pengunjung dengan spontan menari bersama di depan panggung. Boney James juga tampil menghibur meski tak sepadat panggung musisi dari genre yang lebih populer. Kalau mengutip Barry Likumahuwa, mengucapkan kembali ucapan sang ayah, mayoritas pendengar musik Indonesia belum siap menikmati musik tanpa lirik seperti genre jazz. Anda setuju?
Foto: Previan F. Pangalila, Peter Mormor