Jejak interaksi etnis Tionghoa dengan etnis lainnya juga terekam dalam motif kain, salah satunya kain Batik dari Lasem, Jawa Tengah. Di ruangan ini juga dipamerkan berbagai kebaya encim dengan motif yang berbeda-beda, lengkap dengan sepatu-sepatu perempuan khas Tionghoa yang mungil. Tak ketinggalan seperangkat permainan mahjong, berbagai mangkuk keramik, mesin ketik kuno, hingga surat kabar zaman dulu yang masih tersimpan rapi. Bagi yang senang musik, Anda juga akan dicengangkan oleh berbagai koleksi alat pemutar lagu, mulai dari yang paling kuno; Edisson phonograph buatan tahun 1890-an, hingga alat musik zaman Retro.
Terbuka untuk umum
Bila Anda tertarik mengunjungi Museum Benteng Heritage, bisa langsung datang ke museum ini di Jalan Cilame No. 20, Pasar Lama, Tangerang. Museum ini terbuka untuk umum, dibuka setiap hari (kecuali Senin) dengan harga tiket masuk yang sangat murah. Bila ingin didampingi pemandu, tersedia jadwal tur akan diadakan mulai pukul 13.00 s/d 18.00 WIB, sekitar 45 menit, dengan jumlah peserta paling banyak 20 peserta setiap putaran. Ingin tahu lebih banyak? Hubungi nomor telepon 021-55791139/021-44544529 atau email ke: [email protected].
Meraih banyak penghargaan
Benteng Heritage telah memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) pada 3 April 2012., sebagai Museum Kebudayaan Indonesia-Tionghoa pertama di Indonesia Museum ini juga berhasil meraih Cipta Award pada tahun 2012 untuk kategori Daya Tarik Wisata Budaya dengan pengelola LSM/masyarakat/perorangan. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Benteng Heritage juga berturut-turut memenangkan FIABCI Indonesia Prix d’Excellence Awards (penghargaan untuk karya properti Indonesia dan usaha mengembangkan produk-produk properti yang dihasilkan) sebagai juara 1 dan 2 pada 2012 dan 2013.
Tenni Purwanti
Foto: Priscillia