
Dulu, di tahun-tahun pertama menikah, Anda mungkin getol mencari berbagai tip bercinta dari buku Kamasutra, rubrik seks di majalah, atau bahkan dari film. Anda juga antusias mempraktikkan berbagai macam gaya dengan pasangan. Tapi masa bulan madu itu berlalu ketika anak hadir satu persatu, tuntutan pekerjaan di kantor makin tinggi, dan
urusan domestik yang tak ada habisnya. “Wanita boleh saja percaya diri dan sukses dalam kariernya, tapi belum tentu dalam urusan ranjangnya,” ungkap Zoya D. Amirin, psikolog yang kerap menangani masalah seks dalam perkawinan.
Pasalnya, baik sebagai pekerja kantoran atau ibu rumah tangga, Anda terbiasa sibuk menyenangkan orang lain, baik pasangan, anak-anak, atau bos di kantor. Sehingga terkadang Anda 'lupa' dengan kebutuhan diri sendiri, termasuk kepuasan di tempat tidur. Alih-alih memuaskan diri sendiri, Anda malah lebih sibuk memikirkan kepuasan pasangan. Akibatnya, lagi-lagi Anda hanya menjadi pemeran pembantu.
Padahal, kalau mau sedikit membangkitkan sisi 'liar' dan gairah petualang di dalam diri Anda, Anda bisa menemukan banyak cara asyik untuk meraih kenikmatan – bukan hanya bagi pasangan, tapi juga untuk diri sendiri. Caranya? Cobalah posisi woman on top!
Kendali di tangan Anda
Berdasarkan berbagai riset, hampir semua wanita yang pernah mencoba posisi ini mengaku berhasil meraih kenikmatan bercinta yang tak terhingga. Tak heran memang, karena di posisi woman on top (WOT), Andalah yang memegang kendali. Anda bisa lebih leluasa menggerakkan tubuh menuju titik-titik sensitif tubuh Anda, yang memungkinkan Anda mencapai orgasme hingga berkali-kali. Ibaratnya, 'sekali mendayung, dua pulau terlampaui'. Titik-titik G-spot yang ditengarai menjadi pusat kenikmatan wanita saat berhubungan seks akan terstimulasi dengan optimal. Begitu pula dengan area 'C-spot' (klitoris).
Sayangnya, tidak semua wanita mau melakukannya. Ada yang merasa tidak percaya diri karena bentuk tubuh tak lagi indah dipandang. Ditambah lagi, sebagai wanita Timur, kita kerap diajarkan agar lebih bersikap pasif atau malu-malu, terutama dalam urusan bercinta. Kalau terlalu agresif, jangan-jangan kita dianggap 'bukan wanita baik-baik'. Atau,
kita disangka mau mendominasi pria.
“Padahal, kalau wanita berinisiatif mengambil posisi di atas pria, itu bukan berarti menunjukkan sikap dominan, egoistis, atau ingin 'menginjak' pria. Tapi ini justru suatu bentuk kepercayaan diri dan sikap asertif wanita untuk mendapatkan hak yang sama dalam memperoleh kepuasan dalam kegiatan bercinta,” ungkap Zoya. Bukan hanya itu. Posisi WOT justru bisa membuat wanita merasa lebih seksi!
Mau bukti? Yuk, kita telaah posisi ini baik-baik. Dalam posisi duduk tegak atau duduk membungkuk di atas tubuh pasangan, posisi payudara akan terlihat utuh dan tegak dengan indah (coba bandingkan dengan kalau kita tidur telentang). Kalau perut tidak lagi ramping? Jangan khawatir. Dengan posisi duduk tegak, Anda bisa dengan mudah 'menarik perut' sedalam mungkin, dan pada saat yang bersamaan, bentuk payudara pun akan makin menantang.
Dengan posisi ini, Anda pun bisa lebih leluasa menunjukkan rasa sayang terhadap pasangan. Misalnya, Anda bisa membelai rambut dan wajahnya dengan lembut sembari membisikkan kata-kata cinta di telinganya.
urusan domestik yang tak ada habisnya. “Wanita boleh saja percaya diri dan sukses dalam kariernya, tapi belum tentu dalam urusan ranjangnya,” ungkap Zoya D. Amirin, psikolog yang kerap menangani masalah seks dalam perkawinan.
Pasalnya, baik sebagai pekerja kantoran atau ibu rumah tangga, Anda terbiasa sibuk menyenangkan orang lain, baik pasangan, anak-anak, atau bos di kantor. Sehingga terkadang Anda 'lupa' dengan kebutuhan diri sendiri, termasuk kepuasan di tempat tidur. Alih-alih memuaskan diri sendiri, Anda malah lebih sibuk memikirkan kepuasan pasangan. Akibatnya, lagi-lagi Anda hanya menjadi pemeran pembantu.
Padahal, kalau mau sedikit membangkitkan sisi 'liar' dan gairah petualang di dalam diri Anda, Anda bisa menemukan banyak cara asyik untuk meraih kenikmatan – bukan hanya bagi pasangan, tapi juga untuk diri sendiri. Caranya? Cobalah posisi woman on top!
Kendali di tangan Anda
Berdasarkan berbagai riset, hampir semua wanita yang pernah mencoba posisi ini mengaku berhasil meraih kenikmatan bercinta yang tak terhingga. Tak heran memang, karena di posisi woman on top (WOT), Andalah yang memegang kendali. Anda bisa lebih leluasa menggerakkan tubuh menuju titik-titik sensitif tubuh Anda, yang memungkinkan Anda mencapai orgasme hingga berkali-kali. Ibaratnya, 'sekali mendayung, dua pulau terlampaui'. Titik-titik G-spot yang ditengarai menjadi pusat kenikmatan wanita saat berhubungan seks akan terstimulasi dengan optimal. Begitu pula dengan area 'C-spot' (klitoris).
Sayangnya, tidak semua wanita mau melakukannya. Ada yang merasa tidak percaya diri karena bentuk tubuh tak lagi indah dipandang. Ditambah lagi, sebagai wanita Timur, kita kerap diajarkan agar lebih bersikap pasif atau malu-malu, terutama dalam urusan bercinta. Kalau terlalu agresif, jangan-jangan kita dianggap 'bukan wanita baik-baik'. Atau,
kita disangka mau mendominasi pria.
“Padahal, kalau wanita berinisiatif mengambil posisi di atas pria, itu bukan berarti menunjukkan sikap dominan, egoistis, atau ingin 'menginjak' pria. Tapi ini justru suatu bentuk kepercayaan diri dan sikap asertif wanita untuk mendapatkan hak yang sama dalam memperoleh kepuasan dalam kegiatan bercinta,” ungkap Zoya. Bukan hanya itu. Posisi WOT justru bisa membuat wanita merasa lebih seksi!
Mau bukti? Yuk, kita telaah posisi ini baik-baik. Dalam posisi duduk tegak atau duduk membungkuk di atas tubuh pasangan, posisi payudara akan terlihat utuh dan tegak dengan indah (coba bandingkan dengan kalau kita tidur telentang). Kalau perut tidak lagi ramping? Jangan khawatir. Dengan posisi duduk tegak, Anda bisa dengan mudah 'menarik perut' sedalam mungkin, dan pada saat yang bersamaan, bentuk payudara pun akan makin menantang.
Dengan posisi ini, Anda pun bisa lebih leluasa menunjukkan rasa sayang terhadap pasangan. Misalnya, Anda bisa membelai rambut dan wajahnya dengan lembut sembari membisikkan kata-kata cinta di telinganya.
(bersambung)