Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bergabung dengan Operasi Pangea yang dikoordinir oleh Interpol. Operasi ini adalah salah satu upaya kampanye kepada masyarakat untuk mewaspadai penjualan obat palsu di dunia maya. Obat palsu yang paling banyak beredar di dunia maya adalah obat anti disfungsi ereksi, obat langsing, dan serum vitamin C.
Operasi yang juga bekerja sama dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika dilakukan sejak 2011 lalu di enam propinsi besar di Indonesia. Operasi tersebut menemukan 129 website dan 20 toko yang menjual dan memproduksi obat palsu sebanyak 721 jenis. Setidaknya, hasil penjualan tersebut mencapai Rp 5,59 miliar.
Selain itu, angka penjualan obat palsu di negara ini meningkat secara terus menerus. Operasi yang dilakukan di dua propinsi saja menemukan 83 website dan empat toko yang menjual atau memproduksi obat palsu sebanyak 66 jenis seharga hingga RP 150 juta. Kementrian Komunikasi dan Informatika telah menonaktifkan 129 website yang menjual obat palsu.
Penjualan obat palsu di dunia maya telah menjadi isu global. Sebanyak 99 negara terlibat dalam penjualan obat palsu. Setidaknya ada 13.000 website yang menjual obat palsu dan telah dinonaktifkan. Sayangnya, Indonesia adalah negara yang paling ditemukan peredaran obat palsu.
Operasi yang juga bekerja sama dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika dilakukan sejak 2011 lalu di enam propinsi besar di Indonesia. Operasi tersebut menemukan 129 website dan 20 toko yang menjual dan memproduksi obat palsu sebanyak 721 jenis. Setidaknya, hasil penjualan tersebut mencapai Rp 5,59 miliar.
Selain itu, angka penjualan obat palsu di negara ini meningkat secara terus menerus. Operasi yang dilakukan di dua propinsi saja menemukan 83 website dan empat toko yang menjual atau memproduksi obat palsu sebanyak 66 jenis seharga hingga RP 150 juta. Kementrian Komunikasi dan Informatika telah menonaktifkan 129 website yang menjual obat palsu.
Penjualan obat palsu di dunia maya telah menjadi isu global. Sebanyak 99 negara terlibat dalam penjualan obat palsu. Setidaknya ada 13.000 website yang menjual obat palsu dan telah dinonaktifkan. Sayangnya, Indonesia adalah negara yang paling ditemukan peredaran obat palsu.
Untuk itu, Anda perlu berhati-hati dalam berbelanja obat di internet. Pastikan website yang Anda kunjungi adalah website milik institusi kesehatan yang terpercaya dalam menyediakan obat-obatan. Juga pastikan keaslian obat yang Anda beli dengan mengecek nomor registrasinya dari website resmi BPOM.
Monika Erika