Selain karena penyakit dan gaya hidup, ada hal-hal lain yang mengakibatkan Disfungsi Ereksi (DE), yaitu gangguan hormon dan pemakaian obat-obatan tertentu (antara lain obat peluruh lemak dan hipertensi). Selain itu, faktor psikologis juga memainkan peran tak kalah penting. Stres dan depresi tidak bisa dianggap enteng, karena bila dibiarkan berlarut-larut dan tak segera diatasi, bisa membuat suami makin terpuruk di ranjang.
Menurut Dr. Anita Gunawan MS.Sp.And dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), sebagian besar akar masalah biasanya justru berasal dari luar kamar tidur. Soal pekerjaan (termasuk hubungan dengan bos dan rekan kerja) dan hubungan interpersonal suami-istri biasanya menempati urutan atas faktor penyebab stres.
Ketika suami mendadak loyo di ranjang, bisa jadi sebuah pikiran buruk merasuki Anda. "Dia pasti sudah tak tertarik lagi padaku. Jangan-jangan dia diam-diam punya wanita lain.” Benarkah begitu? Sejauh ini memang belum ada penelitian di Indonesia yang bisa mengonfirmasi tentang seberapa jauh perselingkuhan mengakibatkan seorang suami jadi tak berdaya saat harus menghadapi istrinya di ranjang. Kendati begitu, ada sebuah kondisi medis yang bisa membenarkan hal itu. Ternyata ada yang dinamakan DE situasional, alias kambuhnya lihat-lihat situasi. Ketika berhubungan dengan istrinya, ia tak berdaya, namun ketika berhubungan dengan wanita lain, kejantanannya mendadak pulih. Hmm, bikin marah, kan?
“Jelas ada masalah serius antara suami-istri jika suami mengalami DE situasional,” tegas Dr. Anita. “Gairah suami mungkin sudah padam terhadap istrinya. Ini bisa jadi karena memang sudah ada problem berkepanjangan dalam perkawinan atau bisa jadi ini efek dari sikap istri terhadap sang suami selama ini. Mungkin istri lebih sering hanya melayani suami seadanya saja, cenderung asal-asalan, mungkin karena sudah jenuh pada seks atau bosan pada sang suami. Padahal hal ini bisa sangat berpengaruh pada gairah suami.”
Pada usia 20-30an tahun, ketika otak seorang pria mengatakan ia ingin berhubungan badan, ereksi bisa terjadi secara otomatis. Semakin usia bertambah usia, ereksi tidak lagi terjadi semudah itu. Karena itu, pria membutuhkan rangsangan ekstra untuk membangkitkan gairahnya. Misalnya, dengan melihat sesuatu yang erotis, mendengar suara yang ‘mengajak’, atau mendapat sentuhan (rabaan, pelukan, ciuman) yang sensual. Bila istri terlihat sudah ogah-ogahan, jangan heran bila hasrat suami ikut anjlok. Bila begini terus, lama kelamaan fungsi ereksinya ikut terganggu.