Kebiasaan berutang untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup biasa disebut bad debt. Perilaku ini banyak menjerumuskan orang pada tumpukan utang yang sulit diatasi. Jika belum terlanjur sebaiknya Anda menghindari atau membatasi diri pada perilaku bad debt. Jika terpaksa berutang, sebaiknya Anda mengubahnya menjadi good debt yaitu berutang sekaligus berinvestasi misalnya dengan kredit rumah.
Tipe kredit investasi seperti rumah jauh lebih menguntungkan daripada menumpuk utang dengan kartu kredit. Sebab, semakin hari nilainya akan semakin bertambah, tapi beban utang semakin hari semakin ringan. Mungkin dengan menyicil 2 juta rupiah perbulan saat ini terasa berat, tapi seiring dengan inflasi, maka 5 tahun lagi jumlah tersebut lebih terasa ringan.
Tipikal utang kartu kredit memang berbeda dengan utang lainnya seperti kredit
rumah atau kendaraan bermotor. Jika kita mengambil kredit rumah atau kendaraan
bermotor, meskipun jumlahnya besar, kita sudah tahu perkiraan dan perhitungan
uang yang harus kita siapkan setiap bulan untuk menyicilnya. Dan beban utang
sudah pasti dalam jangka waktu tertentu. Misalnya 100 juta harus dilunasi dalam
lima atau sepuluh tahun.
Sedangkan pemegang kartu kredit seringkali lupa akan beban yang harus ditanggungnya.
Hal ini sama dengan ketika kita berbelanja ke supermarket. Kita sering membeli
barang-barang yang harganya murah. Tapi setelah sampai di depan kasir baru kaget.
Barang-barang murah dalam trolley tersebut ternyata jumlahnya di luar perkiraan kita.
Begitulah tipikal berbelanja dengan kartu kredit. Sedikit demi sedikit, tapi akhirnya melangit.