Olahraga adalah hal yang tak bisa ditawar jika Anda menderita dibetes. Begitu menurut dr. Phaidon Toruan, MM dari klinik Jakarta Anti Aging Center.
Pasalnya, olahraga bisa mengontrol berat badan. Ini sangat penting karena kelebihan berat badan atau obesitas adalah salah satu faktor utama penyebab diabetes. Selain itu, olah raga juga bisa mengontrol kadar gula darah sehingga risiko komplikasi akibat diabetes bisa diminimalisasi. Manfaat lainnya, fungsi jantung lebih baik, aliran darah lancar, bobot tubuh yang berlebih pun turun. Namun penderita diabetes harus lebih berhati-hati dalam berolahraga.
Ikuti tujuh langkah berikut untuk menjamin diabetesi (penderita diabets) berolahraga secara aman:
1. Periksa kadar gula darah lebih dulu -diabetesi dianjurkan memiliki alat pengukur kadar gula darah. Bila Anda pengguna insulin, berolahragalah setelah makan. Usahakan memeriksa kadar gula darah sebelum, selama, dan setelah olahraga. Jika kadar gula darah 220-240 mg/dl, kurangi porsi olahraga. Jika lebih dari 240, berhentilah. Jika diabetesi tapi bukan pengguna insulin, tetap cek kadar gula darah sebelum dan sesudah olahraga.
2. Periksa denyut nadi sebelum olahraga. Denyut maksimal adalah 220 dikurangi usia (contoh: usia 40, denyut maksimal 180 kali/menit). Tapi yang harus dicari adalah denyut optimal yaitu 60-70 persen dari denyut maksimal.
3. Bicarakan pada dokter Anda jenis olahraga yang sebaiknya dilakukan. Dan, pastikan instruktur mengetahui kondisi kesehatan Anda. Ada tiga macam olahraga: aerobik, peregangan, dan beban. Aerobik yang paling sederhana adalah jalan kaki, treadmill, dan naik sepeda. Bila Anda sulit berjalan, lakukan gerakan seperti orang bertinju.
Pasalnya, olahraga bisa mengontrol berat badan. Ini sangat penting karena kelebihan berat badan atau obesitas adalah salah satu faktor utama penyebab diabetes. Selain itu, olah raga juga bisa mengontrol kadar gula darah sehingga risiko komplikasi akibat diabetes bisa diminimalisasi. Manfaat lainnya, fungsi jantung lebih baik, aliran darah lancar, bobot tubuh yang berlebih pun turun. Namun penderita diabetes harus lebih berhati-hati dalam berolahraga.
Ikuti tujuh langkah berikut untuk menjamin diabetesi (penderita diabets) berolahraga secara aman:
1. Periksa kadar gula darah lebih dulu -diabetesi dianjurkan memiliki alat pengukur kadar gula darah. Bila Anda pengguna insulin, berolahragalah setelah makan. Usahakan memeriksa kadar gula darah sebelum, selama, dan setelah olahraga. Jika kadar gula darah 220-240 mg/dl, kurangi porsi olahraga. Jika lebih dari 240, berhentilah. Jika diabetesi tapi bukan pengguna insulin, tetap cek kadar gula darah sebelum dan sesudah olahraga.
2. Periksa denyut nadi sebelum olahraga. Denyut maksimal adalah 220 dikurangi usia (contoh: usia 40, denyut maksimal 180 kali/menit). Tapi yang harus dicari adalah denyut optimal yaitu 60-70 persen dari denyut maksimal.
3. Bicarakan pada dokter Anda jenis olahraga yang sebaiknya dilakukan. Dan, pastikan instruktur mengetahui kondisi kesehatan Anda. Ada tiga macam olahraga: aerobik, peregangan, dan beban. Aerobik yang paling sederhana adalah jalan kaki, treadmill, dan naik sepeda. Bila Anda sulit berjalan, lakukan gerakan seperti orang bertinju.
[Baca juga olahraga malam untuk berat badan ideal]
Peregangan yang dilakukan sebelum dan sesudah olahraga inti akan membuat tubuh lebih luntur dan tidak mudah cedera. Sedangkan latihan beban -misalnya dengan berdiri-jongkok atau mengangkat dumbel- akan memelihara massa otot sehingga meningkatkan sensitivitas hormon insulin. Waktu olahraga ideal adalah 40-60 menit. Untuk pemula, cukup 20 menit.
4. Waspada terhadap 'tanda-tanda bahaya' yang ditunjukkan oleh tubuh. Misalnya, bila Anda merasa pusing atau seperti akan pingsan, segera hentikan olahraga, lalu minum jus jeruk, soda non-diet, atau tablet glukosa. Reaksi insulin dapat timbul selama Anda berolahraga atau 12 jam yang mengikutinya.
5. Minum banyak air putih sebelum, selama, dan setelah berolahraga. Dehidrasi dapat meningkatkan kadar gula darah.
6. Pakai tanda pengenal yang menunjukkan Anda adalah diabetesi -terutama jika Anda berolahraga sendirian.
7. Periksa kaki Anda setelah berolahraga. Bila ada luka dan tidak segera diobati, bisa menimbulkan masalah yang lebih serius.
Olahraga yang tepat dna rutin ditambah pola makan yang sehat dan seimbang -termasuk diet Indeks Glikemiks- akan membuat produksi insulin terkontrol dan kadar gula darah stabil. Yang penting, kedua hal ini tidak hanya dilakukan sementara, tapi jadikanlah sebagai gaya hidup. Anda pun dapat menjalani hidup secara aktif dan optimis meskipun menderita diabetes.