Setelah malapetaka
Walaupun cukup banyak peneliti yang terlibat, namun tidak tercapai kesepakatan mengenai penyebab mala petaka itu. Secara garis besar, temuan para ahli bisa digolongkan dua kategori: kelompok yang mengatakan penyebabnya adalah kesalahan manusia, misalnya karena kecerobohan atau kurang pengalaman. Kelompok ahli lain mengatakan kesalahan terletak pada desain mesin reaktor pembangkit listrik Chernobyl.
Sebuah penelitian lain menyebutkan bahwa sebenarnya cacat desain ini sudah diketahui, namun tidak diinformasikan kepada para staf yang bertugas di sana. Yang jelas --dan mendapat kesepakatan dua kubu tersebut-- bencana Chernobyl diperkirakan berkekuatan 300 kali lebih besar dari bom atom yang dijatuhkan Amerika pada akhir Perang Dunia II di Hiroshima, Jepang.
Sikap kurang peduli pemerintah Rusia saat menangani kasus Chernobyl menambah rasa tidak puas bangsa Ukraina terhadap Rusia, dan mempercepat proses kemerdekaan mereka. Pada tahun 1992 Ukraina memilih presiden pertama mereka, Leonid Kravchuc. Untunglah dana bantuan internasional terus mengalir ke Ukraina. Selain digunakan untuk menolong para korban dan biaya pengobatan mereka, sumbangan itu juga dipakai untuk mengamankan atau mengurangi akibat radiasi di wilayah yang tercemar. Selebihnya usaha banyak ditujukan pada upaya pengamanan gedung pembangkit listrik nomor 4 yang telah meledak.
Di dalam reruntuhan gedung tersebut masih terdapat uranium yang mungkin saja suatu saat akan bocor dan memuntahkan radio aktif. Untuk sementara, ribuan kubik pasir yang dimuntahkan dari helikopter saat kebakaran berlangsung, mengubur sisa–sisa uranium. ‘Kuburan’ ini kemudian dipadatkan dengan semen beton. Bagi Ukraina, Chernobyl merupakan bom waktu yang bisa meledak setiap saat.
Upaya penting yang dilakukan negara baru itu adalah mengganti pembangkit listrik yang dianggap cacat desain, namun masih dipakai, karena tidak ada pilihan lain. Apalagi pada bulan Juli tahun 2000, kompleks pembangkit listrik ini terpaksa ditutup karena dilanda banjir. Setelah melalui lobi berkepanjangan di London, Ukraina berhasil mendapat sumbangan dana internasional untuk membangun dua pembangkit tenaga listrik baru. Pada tanggal 16 Desember tahun yang sama, secara resmi semua pembangkit tenaga listrik Chernobyl ditutup.
Sebuah penelitian lain menyebutkan bahwa sebenarnya cacat desain ini sudah diketahui, namun tidak diinformasikan kepada para staf yang bertugas di sana. Yang jelas --dan mendapat kesepakatan dua kubu tersebut-- bencana Chernobyl diperkirakan berkekuatan 300 kali lebih besar dari bom atom yang dijatuhkan Amerika pada akhir Perang Dunia II di Hiroshima, Jepang.
Sikap kurang peduli pemerintah Rusia saat menangani kasus Chernobyl menambah rasa tidak puas bangsa Ukraina terhadap Rusia, dan mempercepat proses kemerdekaan mereka. Pada tahun 1992 Ukraina memilih presiden pertama mereka, Leonid Kravchuc. Untunglah dana bantuan internasional terus mengalir ke Ukraina. Selain digunakan untuk menolong para korban dan biaya pengobatan mereka, sumbangan itu juga dipakai untuk mengamankan atau mengurangi akibat radiasi di wilayah yang tercemar. Selebihnya usaha banyak ditujukan pada upaya pengamanan gedung pembangkit listrik nomor 4 yang telah meledak.
Di dalam reruntuhan gedung tersebut masih terdapat uranium yang mungkin saja suatu saat akan bocor dan memuntahkan radio aktif. Untuk sementara, ribuan kubik pasir yang dimuntahkan dari helikopter saat kebakaran berlangsung, mengubur sisa–sisa uranium. ‘Kuburan’ ini kemudian dipadatkan dengan semen beton. Bagi Ukraina, Chernobyl merupakan bom waktu yang bisa meledak setiap saat.
Upaya penting yang dilakukan negara baru itu adalah mengganti pembangkit listrik yang dianggap cacat desain, namun masih dipakai, karena tidak ada pilihan lain. Apalagi pada bulan Juli tahun 2000, kompleks pembangkit listrik ini terpaksa ditutup karena dilanda banjir. Setelah melalui lobi berkepanjangan di London, Ukraina berhasil mendapat sumbangan dana internasional untuk membangun dua pembangkit tenaga listrik baru. Pada tanggal 16 Desember tahun yang sama, secara resmi semua pembangkit tenaga listrik Chernobyl ditutup.
(bersambung)