Pada tanggal 26 April 1986, sebuah bencana radiasi nuklir menimpa Chernobyl, yang saat itu masih merupakan wilayah Rusia. Di desa tersebut terdapat 4 pembangkit listrik (rencana semula akan dibangun 6) yang menggunakan tenaga nuklir, disebut pembangkit listrik Vladimir Lenin.
Pada hari yang naas itu pembangkit listrik nomor 4 meledak, lalu terbakar, dan memakan korban (langsung) 30 orang. Setelah 10 hari, barulah kebakaran dahsyat itu bisa dipadamkan dengan tuntas. Namun serbuk radio aktif dari kebakaran itu terbawa angin hingga ke wilayah barat Rusia, Eropa Timur, bahkan Skandinavia, Inggris, dan Amerika Timur. Lebih dari 200.000 penduduk yang bermukim dalam radius 30 km dari tempat ledakan Chernobyl telah dievakuasi.
Pemerintah komunis Rusia bersikap seolah-olah ledakan di Chernobyl hanya kecelakaan pabrik biasa. Gedung pembangkit listrik lain yang selamat terus dioperasikan karena pemerintah tidak punya pilihan lain. Bencana yang sejatinya merupakan ledakan nuklir ini sangat dirahasiakan, sehingga konon beberapa negara bagian Rusia baru mengetahui realitas bencana ini 6 tahun kemudian.
Namun akibatnya rakyat mengonsumsi air, sayuran, ternak, dan susu dari wilayah Chernobyl yang telah terkontaminasi radio aktif. Rahasia ini baru terungkap secara internasional ketika ada pemeriksaan pada buruh pabrik nuklir di kota Forsmark, Swedia, yang berjarak 1100 km dari Chernobyl. Pada pakaian para buruh ini terdapat serbuk-serbuk radio aktif, padahal di sana tak ada kebocoran nuklir. Kenyataan ini menjadi bukti atas desas-desus yang santer beredar saat itu. Rusia pun terpaksa mengizinkan para peneyelidik dari luar memeriksa kasus Chernobyl.
Pada hari yang naas itu pembangkit listrik nomor 4 meledak, lalu terbakar, dan memakan korban (langsung) 30 orang. Setelah 10 hari, barulah kebakaran dahsyat itu bisa dipadamkan dengan tuntas. Namun serbuk radio aktif dari kebakaran itu terbawa angin hingga ke wilayah barat Rusia, Eropa Timur, bahkan Skandinavia, Inggris, dan Amerika Timur. Lebih dari 200.000 penduduk yang bermukim dalam radius 30 km dari tempat ledakan Chernobyl telah dievakuasi.
Pemerintah komunis Rusia bersikap seolah-olah ledakan di Chernobyl hanya kecelakaan pabrik biasa. Gedung pembangkit listrik lain yang selamat terus dioperasikan karena pemerintah tidak punya pilihan lain. Bencana yang sejatinya merupakan ledakan nuklir ini sangat dirahasiakan, sehingga konon beberapa negara bagian Rusia baru mengetahui realitas bencana ini 6 tahun kemudian.
Namun akibatnya rakyat mengonsumsi air, sayuran, ternak, dan susu dari wilayah Chernobyl yang telah terkontaminasi radio aktif. Rahasia ini baru terungkap secara internasional ketika ada pemeriksaan pada buruh pabrik nuklir di kota Forsmark, Swedia, yang berjarak 1100 km dari Chernobyl. Pada pakaian para buruh ini terdapat serbuk-serbuk radio aktif, padahal di sana tak ada kebocoran nuklir. Kenyataan ini menjadi bukti atas desas-desus yang santer beredar saat itu. Rusia pun terpaksa mengizinkan para peneyelidik dari luar memeriksa kasus Chernobyl.