Bukan hanya tidak enak dipandang, perut gendut ternyata juga merupakan tempat persembunyian berbagai penyakit yang dapat berakibat fatal. Mulai dari gangguan pembuluh darah, diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga kanker. Karena itu, perut gendut bukan hanya masalah bagi wanita, tapi juga bagi pria.
Pada wanita, ambang yang dianggap sehat adalah bila lingkar pinggang Anda tak lebih dari 80 sentimeter. Adapun pada pria tak lebih dari 90 sentimeter. Bila sudah melebihi angka tersebut, segera lakutan tindakan penyelamatan.
Mengapa perut jadi gendut? Menurut dr. Michael Triangto, Sp.KO, sejak manusia masih berupa janin hingga meninggal dunia, perut terus mengalami perubahan. Perut pada janin atau bayi biasanya membuncit, karena dinding perut mereka masih tipis dan halus. Memasuki usia praremaja hingga dewasa muda umumnya perut menjadi rata dan kencang, karena otot-otot perut sedang dalam kondisi prima. Memasuki usia 30-an, apalagi setelah melahirkan, dinding perut perlahan-lahan mulai mengendur. Akibatnya, makan agak banyak, perut langsung membuncit.
Mengapa bagian perut paling gampang gendut? Karena, perut ada di bagian tengah tubuh (sentral). Dengan posisinya itu, perut tidak bisa digerakkan secara leluasa dan maksimal seperti halnya lengan atau kaki, yang bisa digerakkan ke berbagai arah, ditekuk-tekuk, atau diberi beban. Sementara perut cenderung statis. Tak heran bila lemak sangat senang berkumpul di bagian ini – juga di bagian pinggul dan pangkal paha.
Peran usia juga ikut menentukan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, memasuki usia 30 (wanita) atau 40 (pria), secara alamiah mulai terjadi berbagai perubahan pada tubuh kita, salah satunya melambatnya sistem metabolisme. Hal ini mengakibatkan kemampuan tubuh dalam membakar lemak berkurang, sehingga lemak jadi lebih mudah menumpuk di tubuh.
Kehamilan juga ikut menyumbang peran dalam menciptakan perut gendut. Pada saat hamil, dinding perut melar berkali lipat dari kondisi normal, ditambah dengan beban janin yang dikandung. Kalau tidak secepatnya dikencangkan kembali seusai melahirkan, lemak akan segera menggantikan tempat yang seharusnya dihuni oleh otot.
Pada wanita, ambang yang dianggap sehat adalah bila lingkar pinggang Anda tak lebih dari 80 sentimeter. Adapun pada pria tak lebih dari 90 sentimeter. Bila sudah melebihi angka tersebut, segera lakutan tindakan penyelamatan.
Mengapa perut jadi gendut? Menurut dr. Michael Triangto, Sp.KO, sejak manusia masih berupa janin hingga meninggal dunia, perut terus mengalami perubahan. Perut pada janin atau bayi biasanya membuncit, karena dinding perut mereka masih tipis dan halus. Memasuki usia praremaja hingga dewasa muda umumnya perut menjadi rata dan kencang, karena otot-otot perut sedang dalam kondisi prima. Memasuki usia 30-an, apalagi setelah melahirkan, dinding perut perlahan-lahan mulai mengendur. Akibatnya, makan agak banyak, perut langsung membuncit.
Mengapa bagian perut paling gampang gendut? Karena, perut ada di bagian tengah tubuh (sentral). Dengan posisinya itu, perut tidak bisa digerakkan secara leluasa dan maksimal seperti halnya lengan atau kaki, yang bisa digerakkan ke berbagai arah, ditekuk-tekuk, atau diberi beban. Sementara perut cenderung statis. Tak heran bila lemak sangat senang berkumpul di bagian ini – juga di bagian pinggul dan pangkal paha.
Peran usia juga ikut menentukan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, memasuki usia 30 (wanita) atau 40 (pria), secara alamiah mulai terjadi berbagai perubahan pada tubuh kita, salah satunya melambatnya sistem metabolisme. Hal ini mengakibatkan kemampuan tubuh dalam membakar lemak berkurang, sehingga lemak jadi lebih mudah menumpuk di tubuh.
Kehamilan juga ikut menyumbang peran dalam menciptakan perut gendut. Pada saat hamil, dinding perut melar berkali lipat dari kondisi normal, ditambah dengan beban janin yang dikandung. Kalau tidak secepatnya dikencangkan kembali seusai melahirkan, lemak akan segera menggantikan tempat yang seharusnya dihuni oleh otot.
Tina Savitri