Selain Sababay, ada dua winery lokal lainnya yang juga berbasis di Bali, yaitu Hatten Wine dan Bali Wein. Tahun 1994, Hatten Wines didirikan oleh seorang putra Bali bernama Ida Bagus Rai Budarsa, yang juga merupakan salah satu pionir dalam industri wine kawasan Asia. Tujuannya kala itu adalah menghadirkan wine yang cocok untuk iklim tropis dan untuk dipadankan dengan masakan khas Nusantara yang kaya bumbu. Sementara itu, agak berbeda dengan Sababay dan Hatten Wines, Bali Wein menawarkan wine yang dibuat dari fermentasi buah-buahan asli Indonesia.
Ketika berkunjung ke Hatten Wines The Cellardoor yang berada di kawasan Kemang, Pesona sempat mencicipi beberapa varian wine yang mereka tawarkan, salah satunya adalah Alexandria. Jawara Hatten Wine ini telah mengantongi beberapa penghargaan dari ajang apresiasi wine internasional, yang paling baru adalah bronze medal dari WSA Wine Challenge 2014 di Singapura. Berwarna pucat dengan aroma anggur muscat matang, rasanya lembut dan agak manis tanpa aroma oak. Ada juga Aga White yang merupakan dry wine berwarna jerami pucat kehijauan. Aromanya mirip dengan Alexandria, namun dengan tambahan buah tropis. Sensasi asam yang segar menyempurnakan rasa anggur muscat dan citrus-nya.
Hatten juga menawarkan beberapa varian lain, seperti Tunjung dan Jepun Sparkling Wine. Yang unik, Tunjung Sparkling Wine ini terbuat dari anggur yang di Indonesia dikenal sebagai anggur probolinggo biru. Ada juga varian Aga White Wine dan Aga Red Wine, serta Alexandria Wine dan Pino de Bali dalam koleksi Hatten Wines. Varietas Alphonse-Lavallee dan anggur belgia juga digunakan untuk produk ini.
Ketika berkunjung ke Hatten Wines The Cellardoor yang berada di kawasan Kemang, Pesona sempat mencicipi beberapa varian wine yang mereka tawarkan, salah satunya adalah Alexandria. Jawara Hatten Wine ini telah mengantongi beberapa penghargaan dari ajang apresiasi wine internasional, yang paling baru adalah bronze medal dari WSA Wine Challenge 2014 di Singapura. Berwarna pucat dengan aroma anggur muscat matang, rasanya lembut dan agak manis tanpa aroma oak. Ada juga Aga White yang merupakan dry wine berwarna jerami pucat kehijauan. Aromanya mirip dengan Alexandria, namun dengan tambahan buah tropis. Sensasi asam yang segar menyempurnakan rasa anggur muscat dan citrus-nya.
Hatten juga menawarkan beberapa varian lain, seperti Tunjung dan Jepun Sparkling Wine. Yang unik, Tunjung Sparkling Wine ini terbuat dari anggur yang di Indonesia dikenal sebagai anggur probolinggo biru. Ada juga varian Aga White Wine dan Aga Red Wine, serta Alexandria Wine dan Pino de Bali dalam koleksi Hatten Wines. Varietas Alphonse-Lavallee dan anggur belgia juga digunakan untuk produk ini.
Mardyna Ulva dan Monika Erika
Foto: koleksi Hatten Wines.