Nama Mezzaluna diambil dari bahasa Italia yang berarti bulan setengah. Namun tidak ada maksud romantisme dari nama itu. Nama Mezzaluna dipilih justru ditujukan pada bentuk pisau yang digunakan untuk menghancurkan herbs. Meski namanya berasal dari bahasa Italia, Mezzaluna bukan restoran Italia. Resto yang kebanyakan hidangannya berbahan dasar seafood ini cukup unik karena selain berfungsi sebagai restoran, tempat ini juga merupakan toko furnitur. Dengan demikian, resto ini menggunakan meja kursi yang tidak seragam, setiap meja memiliki gayanya sendiri.
Pada kunjungan saya ke Mezzaluna, saya berkesempatan mencicipi fish Mediterranean. Secara tampilan, hidangan ini kurang menarik karena sebagian besar makanan yang berwarna putih, disajikan dalam piring berwarna putih pula. Namun satu hal yang langsung tertangkap indera saya adalah aroma sedap dari ikan dory yang tersaji di piring tersebut. Aroma sedap itu berasal dari aromatic herb sauce yang dibubuhkan saat ikan dikukus. Keharuman itu terus mengikuti hingga potongan ikan dory masuk ke mulut saya. Sungguh nikmat rasanya bersantap dengan dua indera sekaligus, pengecap dan penciuman.
Hidangan kedua yang saya cicipi adalah grilled salmon pasta. Lagi-lagi, hidangan ikan ini memiliki aroma yang khas. Saya pun langsung mencomot ikannya terlebih dahulu sebelum menyentuh pasta. Seperti juga hidangan pertama, keharuman aromatic herb dari ikan tersebut memandu tangan saya membawa potongan ikan ke dalam mulut. Luar biasa!
Di antara suapan demi suapan, saya mencoba summer breeze, minuman yang terdiri dari berbagai potongan buah. Melihatnya saja, sudah terasa sejuk di hati, apalagi mencicipinya. Jika Anda kebagian stroberi yang asam, dijamin Anda langsung merem melek menggigitnya.
Walau lebih mengutamakan hidangan laut, Mezzaluna juga memiliki hidangan daging yang tampak menggiurkan, beef vaganza. Potongan daging yang cukup tebal itu ternyata memiliki kejutan di dalamnya. Begitu daging itu saya belah, muncul cairan kental berwarna kuning dengan aroma lezat dari dalamnya. Tidak hanya itu, dari dalamnya juga menyembul daging berbentuk seperti bulan sabit, yang ternyata udang! Awalnya saya skeptis dengan rasanya. Bagaimana rasa daging bercampur dengan udang dan keju? Tapi begitu suapan pertama masuk ke mulut saya, suapan yang ke-dua, ke-tiga dan seterusnya terjadi secara otomatis. Rasa daging dan udang ‘terikat’ oleh keju yang asin. Teksturnya pun beragam. Daging yang lembut, udang yang agak kasar serta lelehan keju yang lembut dan kental. Beef vaganza saya nyatakan sebagai hidangan favorit!
Pada kunjungan saya ke Mezzaluna, saya berkesempatan mencicipi fish Mediterranean. Secara tampilan, hidangan ini kurang menarik karena sebagian besar makanan yang berwarna putih, disajikan dalam piring berwarna putih pula. Namun satu hal yang langsung tertangkap indera saya adalah aroma sedap dari ikan dory yang tersaji di piring tersebut. Aroma sedap itu berasal dari aromatic herb sauce yang dibubuhkan saat ikan dikukus. Keharuman itu terus mengikuti hingga potongan ikan dory masuk ke mulut saya. Sungguh nikmat rasanya bersantap dengan dua indera sekaligus, pengecap dan penciuman.
Hidangan kedua yang saya cicipi adalah grilled salmon pasta. Lagi-lagi, hidangan ikan ini memiliki aroma yang khas. Saya pun langsung mencomot ikannya terlebih dahulu sebelum menyentuh pasta. Seperti juga hidangan pertama, keharuman aromatic herb dari ikan tersebut memandu tangan saya membawa potongan ikan ke dalam mulut. Luar biasa!
Di antara suapan demi suapan, saya mencoba summer breeze, minuman yang terdiri dari berbagai potongan buah. Melihatnya saja, sudah terasa sejuk di hati, apalagi mencicipinya. Jika Anda kebagian stroberi yang asam, dijamin Anda langsung merem melek menggigitnya.
Walau lebih mengutamakan hidangan laut, Mezzaluna juga memiliki hidangan daging yang tampak menggiurkan, beef vaganza. Potongan daging yang cukup tebal itu ternyata memiliki kejutan di dalamnya. Begitu daging itu saya belah, muncul cairan kental berwarna kuning dengan aroma lezat dari dalamnya. Tidak hanya itu, dari dalamnya juga menyembul daging berbentuk seperti bulan sabit, yang ternyata udang! Awalnya saya skeptis dengan rasanya. Bagaimana rasa daging bercampur dengan udang dan keju? Tapi begitu suapan pertama masuk ke mulut saya, suapan yang ke-dua, ke-tiga dan seterusnya terjadi secara otomatis. Rasa daging dan udang ‘terikat’ oleh keju yang asin. Teksturnya pun beragam. Daging yang lembut, udang yang agak kasar serta lelehan keju yang lembut dan kental. Beef vaganza saya nyatakan sebagai hidangan favorit!
Mezzaluna
Jl. Kemang Raya No.118 - Jakarta Selatan 12730
021. 719 7788
Jam Buka:
Senin-Rabu: 17.00 – 23.00
Kamis-Sabtu: 17.00 – 01.00
Minggu: Tutup
Harga: Rp 30.000 – 160.000