Lembah cinta
Bolak-balik di seputar Dalat untuk mengunjungi berbagai tempat, mau tak mau kami selalu melewati Danau Xuan Huong yang seolah membelah kota. Di sekitarnya berdiri restoran, kafe, hotel, dan tempat rekreasi. Penduduk setempat dan turis memanfaatkan danau buatan ini untuk berpiknik, bersepeda, dan berperahu. Dari bus wisata, saya menatap deretan perahu genjot berbentuk bebek sembari berharap, kapan ya, kami diajak mampir kei sana? Keinginan ini terkabul pada suatu sore menjelang malam, ketika kami ngopi di salah satu kafe di tepi danau tersebut.
Sebelum mampir ke danau itu kami mengunjungi air terjun Datanla (artinya, air di antara dedaunan) yang tersembunyi 300 meter jauhnya di lembah dan bisa dihampiri dengan mengendarai sejenis jet coaster berdua-dua. Pemandangan yang menanti di bawah sana begitu atraktif. Air jatuh dari ketinggian 20 meter, mencari jalan di antara bebatuan, sembunyi dan muncul lagi di sana-sini. Tempat ini dipercaya merupakan tempat mandi para peri dari surga, itu sebabnya ia dijuluki juga Sungai Peri.
Yang tak kalah menarik adalah Valley of Love, sebuah taman dikelilingi bukit-bukit hijau dan ditanami bebungaan. Di mana-mana ada patung-patung pasangan kekasih. Sebuah kerangka berbentuk hati menjadi tempat dipasangnya gembok-gembok terkunci, sebagai lambang janji setia para pasangan. Taman ini memang buatan, namun letaknya berbatasan dengan sesuatu yang alami jauh di bawah sana, berupa lembah, pepohonan, dan sungai berkelok-kelok. Sepasang remaja duduk berdampingan di batas lembah sambil berbisik-bisik. Duh, saya jadi terkenang masa muda dulu!
Belinda Gunawan