Seorang pemasar MLM -biasa disebut distributor- tak beda dengan pemasar lain di bisnis apapun. Volume penjualan adalah faktor penentu keberhasilan seseorang. Semakin besar pemasar menjual produk, semakin besar pula keuntungannya, dan terbuka lebar kesempatan untuk meraih sukses yang dalam hal ini disebut naik peringkat dengan istilah khusus, misalnya peringkat silver, gold, diamond, dan sebagainya.
Berikut ini tip sukses sebagai pemasar MLM:
Menjalankan sistem dengan benar
Bisnis MLM adalah gabungan dari sistem pemasaran dan pencarian kaki (down line). Kedua sistem itu harus dilakukan bersama-sama dan berimbang. Tidak bisa seorang pemasar MLM hanya sibuk mencari downline atau menjual produk saja. Hal ini juga yang membedakan MLM dengan sistem piramida yang hanya mementingkan perekrutan.
Bukan usaha sampingan
Bisnis ini memerlukan perencanaan matang dan usaha yang gigih. Para pemasar yang sukses umumnya meninggalkan pekerjaan lamanya -sebagai karyawan- dan fokus menjadi pemasar MLM.
Kerja keras dan daya tahan
Daya tahan dan daya juang seorang pemasar MLM sangat diperlukan. Tak boleh ada kata malas atau menyerah.
Namun, sebelum Anda memutuskan ikut berbisnis MLM, pastikan bahwa perusahaan yang Anda ikuti bukan Money Game atau yang menjalankan bisnis dengan sistem piramida. Sebab, tak sedikit perusahaan yang 'berkedok' MLM, yang awalnya menjanjikan bermacam bonus dan kemudahan sistem penjualan, ternyata tutup di tengah jalan atau tidak jelas jejaknya.
Parameter paling mudah untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut bonafid atau tidak adalah melalui Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI). Ini adalah lembaga resmi yang menaungi penjualan langsung, baik multi level maupun single level marketing. Setiap perusahaan yang bergabung dengan APLI dijamin memiliki legalitas kuat, karena pasti memiliki SIUPL (surat ijin penjualan langsung).
Hal lain yang harus diperhatikan adalah biaya keanggotaan. Perusahaan MLM yang benar menarik biaya wajar. Perusahaan-perusahaan MLM yang sudah terbukti dan mampu bertahan hingga belasan tahun di Indonesia mematok biaya keanggotaan dari puluhan ribu hingga ratusan ribu. Jika ada perusahaan MLM yang menawarkan keanggotaan dengan biaya jutaan atau bahkan puluhan juta, perlu diwaspadai atau dicurigai. "Biaya pendaftaran anggota MLM tidak pernah mahal dan biasanya sebagai pengganti starter kit yang berisi tata cara bisnis MLM di perusahaan tersebut," ucap Helmy Attamimy, ketua APLI.
Perusahaan MLM juga hanya membolehkan anggotanya bergabung sekali dengan satu kartu anggota. Sementara sistem piramida atau money game membolehkan atau menyarankan anggotanya bergabung beberapa kali. Istilahnya membeli slot atau kavling. Kedua sistem ini umumnya menghitung poin seseorang dari modalnya. Semakin besar modal, semakin besar keuntungannya. Sementara yang bermodal kecil hampir mustahil meraih sukses. Menurut Direct Selling Association, sistem piramida ini sifatnya tidak adil. Apalagi sebelum semua anggota mendapatkan haknya, biasanya sistem ini sudah runtuh atau tutup.
[Ingin tahu cara promosi bisnis gratis? Baca tip promosi bisnis online]
Berikut ini tip sukses sebagai pemasar MLM:
Menjalankan sistem dengan benar
Bisnis MLM adalah gabungan dari sistem pemasaran dan pencarian kaki (down line). Kedua sistem itu harus dilakukan bersama-sama dan berimbang. Tidak bisa seorang pemasar MLM hanya sibuk mencari downline atau menjual produk saja. Hal ini juga yang membedakan MLM dengan sistem piramida yang hanya mementingkan perekrutan.
Bukan usaha sampingan
Bisnis ini memerlukan perencanaan matang dan usaha yang gigih. Para pemasar yang sukses umumnya meninggalkan pekerjaan lamanya -sebagai karyawan- dan fokus menjadi pemasar MLM.
Kerja keras dan daya tahan
Daya tahan dan daya juang seorang pemasar MLM sangat diperlukan. Tak boleh ada kata malas atau menyerah.
Namun, sebelum Anda memutuskan ikut berbisnis MLM, pastikan bahwa perusahaan yang Anda ikuti bukan Money Game atau yang menjalankan bisnis dengan sistem piramida. Sebab, tak sedikit perusahaan yang 'berkedok' MLM, yang awalnya menjanjikan bermacam bonus dan kemudahan sistem penjualan, ternyata tutup di tengah jalan atau tidak jelas jejaknya.
Parameter paling mudah untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut bonafid atau tidak adalah melalui Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI). Ini adalah lembaga resmi yang menaungi penjualan langsung, baik multi level maupun single level marketing. Setiap perusahaan yang bergabung dengan APLI dijamin memiliki legalitas kuat, karena pasti memiliki SIUPL (surat ijin penjualan langsung).
Hal lain yang harus diperhatikan adalah biaya keanggotaan. Perusahaan MLM yang benar menarik biaya wajar. Perusahaan-perusahaan MLM yang sudah terbukti dan mampu bertahan hingga belasan tahun di Indonesia mematok biaya keanggotaan dari puluhan ribu hingga ratusan ribu. Jika ada perusahaan MLM yang menawarkan keanggotaan dengan biaya jutaan atau bahkan puluhan juta, perlu diwaspadai atau dicurigai. "Biaya pendaftaran anggota MLM tidak pernah mahal dan biasanya sebagai pengganti starter kit yang berisi tata cara bisnis MLM di perusahaan tersebut," ucap Helmy Attamimy, ketua APLI.
Perusahaan MLM juga hanya membolehkan anggotanya bergabung sekali dengan satu kartu anggota. Sementara sistem piramida atau money game membolehkan atau menyarankan anggotanya bergabung beberapa kali. Istilahnya membeli slot atau kavling. Kedua sistem ini umumnya menghitung poin seseorang dari modalnya. Semakin besar modal, semakin besar keuntungannya. Sementara yang bermodal kecil hampir mustahil meraih sukses. Menurut Direct Selling Association, sistem piramida ini sifatnya tidak adil. Apalagi sebelum semua anggota mendapatkan haknya, biasanya sistem ini sudah runtuh atau tutup.
[Ingin tahu cara promosi bisnis gratis? Baca tip promosi bisnis online]