Kanker serviks merupakan kanker yang terbentuk dalam jaringan serviks (organ yang menghubungkan uterus dengan vagina). Faktor utama yang menjadi penyebab tumbuhnya kanker ini adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Virus-virus ini ditularkan melalui hubungan seksual, baik oral maupun anal. Itulah sebabnya setiap wanita yang aktif secara seksual memiliki risiko terkena kanker serviks. Akan tetapi wanita dengan partner seks lebih dari satu memiliki risiko yang lebih besar. Wanita yang melakukan hubungan seks tanpa pelindung sebelum umur 16 tahun juga memiliki tingkat risiko tertinggi.
Pada tahapan dini (lesi prakanker) biasanya tidak menimbulkan gejala apa-apa sehingga orang tetap dapat melakukan kegiatan sehari-hari tanpa menyadari ada pertumbuhan sel kanker dalam tubuhnya. Jika sudah mengalami gejala seperti keputihan berbau atau pendarahan saat berhubungan seks, maka kemungkinan kanker sudah berada di tahap parah –stadium 2 sampai 4— yang tingkat penyembuhannya sangat sulit. Itulah sebabnya, segera temui dokter bila Anda mengalami gejala-gejala pendarahan vagina, sakit punggung, sakit saat buang air kecil dan air seni keruh, konstipasi kronis dan perasaan kembung walaupun perut dalam keadaan kosong, rasa nyeri saat berhubungan seks dan keputihan, salah satu kaki membengkak, kebocoran urin atau feses dari vagina.
Perjalanan kanker serviks membutuhkan waktu cukup lama, yaitu sekitar 4-5 tahun, dihitung dari tahap menginfeksi hingga memasuki masa lesi prakanker –tahap sebelum menjadi kanker, atau saat pertumbuhan sel mulai tidak normal. Lesi prakanker menjadi kanker juga membutuhkan waktu hingga 4-5 tahun. Sehingga sering terjadi wanita terdeteksi kanker di usia cukup lanjut. Namun deteksi kanker yang ditemukan di usia lebih tua seringnya sudah terlambat alias sudah stadium tinggi, sehingga kerap berakhir dengan kematian.
Kanker serviks sering dihubungkan dengan aktivitas seksual pada wanita dewasa. Pada dasarnya infeksi HPV terjadi pada saat kontak seksual berlangsung, dengan apa pun dan dengan siapa pun. Dengan begitu potensi kanker serviks dimiliki oleh wanita mana pun. Sumber HPV hingga saat ini belum diketahui, bisa memang sudah berada dalam tubuh seseorang atau dari di lingkungan luar. Kegiatan penetrasilah yang mendorong HPV masuk ke dalam saluran serviks. Selain itu, wanita yang sering melahirkan –secara normal- juga lebih berpotensi terkena kanker serviks. Sebab pada proses melahirkan, leher rahim mengalami perobekan berkali-kali. Perlukaan itu menyebabkan infeksi HPV lebih mudah terjadi.
Beberapa vaksinasi telah dikembangkan dan secara efektif membunuh HPV yang menjadi penyebab dari 70%-85% kanker serviks. Vaksin HPV ditujukan untuk anak perempuan dan wanita dewasa dari usia 9-26 tahun karena vaksin hanya dapat bekerja sebelum infeksi terjadi. Cara ini merupakan pencegahan primer yang bisa Anda lakukan.
Beby Astrika Sekarsari
Pada tahapan dini (lesi prakanker) biasanya tidak menimbulkan gejala apa-apa sehingga orang tetap dapat melakukan kegiatan sehari-hari tanpa menyadari ada pertumbuhan sel kanker dalam tubuhnya. Jika sudah mengalami gejala seperti keputihan berbau atau pendarahan saat berhubungan seks, maka kemungkinan kanker sudah berada di tahap parah –stadium 2 sampai 4— yang tingkat penyembuhannya sangat sulit. Itulah sebabnya, segera temui dokter bila Anda mengalami gejala-gejala pendarahan vagina, sakit punggung, sakit saat buang air kecil dan air seni keruh, konstipasi kronis dan perasaan kembung walaupun perut dalam keadaan kosong, rasa nyeri saat berhubungan seks dan keputihan, salah satu kaki membengkak, kebocoran urin atau feses dari vagina.
Perjalanan kanker serviks membutuhkan waktu cukup lama, yaitu sekitar 4-5 tahun, dihitung dari tahap menginfeksi hingga memasuki masa lesi prakanker –tahap sebelum menjadi kanker, atau saat pertumbuhan sel mulai tidak normal. Lesi prakanker menjadi kanker juga membutuhkan waktu hingga 4-5 tahun. Sehingga sering terjadi wanita terdeteksi kanker di usia cukup lanjut. Namun deteksi kanker yang ditemukan di usia lebih tua seringnya sudah terlambat alias sudah stadium tinggi, sehingga kerap berakhir dengan kematian.
Kanker serviks sering dihubungkan dengan aktivitas seksual pada wanita dewasa. Pada dasarnya infeksi HPV terjadi pada saat kontak seksual berlangsung, dengan apa pun dan dengan siapa pun. Dengan begitu potensi kanker serviks dimiliki oleh wanita mana pun. Sumber HPV hingga saat ini belum diketahui, bisa memang sudah berada dalam tubuh seseorang atau dari di lingkungan luar. Kegiatan penetrasilah yang mendorong HPV masuk ke dalam saluran serviks. Selain itu, wanita yang sering melahirkan –secara normal- juga lebih berpotensi terkena kanker serviks. Sebab pada proses melahirkan, leher rahim mengalami perobekan berkali-kali. Perlukaan itu menyebabkan infeksi HPV lebih mudah terjadi.
Beberapa vaksinasi telah dikembangkan dan secara efektif membunuh HPV yang menjadi penyebab dari 70%-85% kanker serviks. Vaksin HPV ditujukan untuk anak perempuan dan wanita dewasa dari usia 9-26 tahun karena vaksin hanya dapat bekerja sebelum infeksi terjadi. Cara ini merupakan pencegahan primer yang bisa Anda lakukan.
Beby Astrika Sekarsari