Siapa tak kenal jamur? Makanan ini sudah dikenal ribuan tahun yang lalu. Di antaranya kaisar Mesir yang rajin mengonsumsi jamur untuk menjaga vitalitas tubuhnya. Di Mesir, jamur disebut sebagai makanan keabadian, karena dipercaya bisa membuat panjang usia -tertulis pada hierogrlif 4600 SM.
Seorang dokter bernama Wu Juei di zaman Dinasti Ming (1368-1644) juga mengatakan bahwa keluarga istana sering memasak jamur jenis shiitake yang berkhasiat untuk menanggulangi penyakit saluran pernapasan, melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan energi, dan mencegah penuaan dini. Shiitake sudah dikonsumsi oleh penduduk Cina sejak 199 Masehi.
Setelah dikembangkan dalam skala kecil di Asia dan Afrika, Prancis menjadi pionir dalam pertanian jamur dalam skala besar. Salah seorang tokoh yang mengembangkan jamur adalah Raja Louis XIV yang memiliki sebuah pertanian jamur di dekat Paris. Prancis adalah tempat dimulainya pertanian Jamur secara modern dan mengawali perdagangan jamur.
Kaya gizi
Pada umumnya jamur berbentuk seperti payung atau kanopi dengan warna antara putih sampai kecokelatan. Memang tak semua jenis jamur bisa dimakan. Sebagian diantaranya beracun, bahkan bisa mematikan. tapi jenis jamur yang bisa dimakan memiliki kandungan gizi yang baik.
Jamur mengandung 19-35% protein, sehingga bisa diandalkan untuk memenuhi asupan protein bagi tubuh kita. Jamur juga kaya akan asam amino, bahkan bisa mengandung 9 jenis dari sekitar 20 asam amino yang kita kenal.
Yang menarik, jamur hanya mengandung sedikit lemak januh dan kolesterol -lemak tak jenuhnya 72% sedangkan kolesterol 0% untuk semua jenis jamur. Maka, Anda yang ingin makan enak tanpa kolesterol, ya pilih saja jamur. Sedangkan kandungan garamnya sangat rendah, bahkan beberapa jenis tak mengandung garam alias 0%.
Meski jamur tidak termasuk tumbuhan -karena tidak memenuhi kebutuhan makanan sendiri- kandungan vitaminnya cukup tinggi, yaitu vitamin C bisa mencukupi 10% dari kebutuhan kalori per hari, vitamin D 8%, thianin 8%, riboflavin 28%, niacin 35%, serta vitamin B6 dan folat masing-masing 7%.
Kandungan mineral pada jamur juga cukup lengkap. Hampir semua jamur mengandung kalsium, besi, magnesium, fosfor, potasium, seng, dan selenium. Begitu juga kandungan seratnya, yaitu sekitar 14%. Melihat kekayaan gizinya, jamur bisa ditempatkan di dalam daftar utama bagi orang yang melakukan diet penurunan berat badan.
Seorang dokter bernama Wu Juei di zaman Dinasti Ming (1368-1644) juga mengatakan bahwa keluarga istana sering memasak jamur jenis shiitake yang berkhasiat untuk menanggulangi penyakit saluran pernapasan, melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan energi, dan mencegah penuaan dini. Shiitake sudah dikonsumsi oleh penduduk Cina sejak 199 Masehi.
Setelah dikembangkan dalam skala kecil di Asia dan Afrika, Prancis menjadi pionir dalam pertanian jamur dalam skala besar. Salah seorang tokoh yang mengembangkan jamur adalah Raja Louis XIV yang memiliki sebuah pertanian jamur di dekat Paris. Prancis adalah tempat dimulainya pertanian Jamur secara modern dan mengawali perdagangan jamur.
Kaya gizi
Pada umumnya jamur berbentuk seperti payung atau kanopi dengan warna antara putih sampai kecokelatan. Memang tak semua jenis jamur bisa dimakan. Sebagian diantaranya beracun, bahkan bisa mematikan. tapi jenis jamur yang bisa dimakan memiliki kandungan gizi yang baik.
Jamur mengandung 19-35% protein, sehingga bisa diandalkan untuk memenuhi asupan protein bagi tubuh kita. Jamur juga kaya akan asam amino, bahkan bisa mengandung 9 jenis dari sekitar 20 asam amino yang kita kenal.
Yang menarik, jamur hanya mengandung sedikit lemak januh dan kolesterol -lemak tak jenuhnya 72% sedangkan kolesterol 0% untuk semua jenis jamur. Maka, Anda yang ingin makan enak tanpa kolesterol, ya pilih saja jamur. Sedangkan kandungan garamnya sangat rendah, bahkan beberapa jenis tak mengandung garam alias 0%.
Meski jamur tidak termasuk tumbuhan -karena tidak memenuhi kebutuhan makanan sendiri- kandungan vitaminnya cukup tinggi, yaitu vitamin C bisa mencukupi 10% dari kebutuhan kalori per hari, vitamin D 8%, thianin 8%, riboflavin 28%, niacin 35%, serta vitamin B6 dan folat masing-masing 7%.
Kandungan mineral pada jamur juga cukup lengkap. Hampir semua jamur mengandung kalsium, besi, magnesium, fosfor, potasium, seng, dan selenium. Begitu juga kandungan seratnya, yaitu sekitar 14%. Melihat kekayaan gizinya, jamur bisa ditempatkan di dalam daftar utama bagi orang yang melakukan diet penurunan berat badan.