Perlu komunikasi dan kerjasama
Menurut Tuti Indra, konsultan manajemen SDM dari Iradat Consulting, masa pensiun memang sering dianggap sebagai masa yang tidak menyenangkan. Bagi pria, pensiun dilihat sebagai hilangnya simbol kesuksesan sehingga ia merasa dirinya menjadi tidak berharga. Dan keadaan tersebut tidak hanya dialami oleh suami saja, tetapi juga pada hubungan suami-istri. Sebenarnya yang paling mendasar pada masa pensiun bukan hanya masalah keuangan saja. Tetapi lebih banyak bermasalah pada kondisi psikologis seseorang. Stres muncul umumnya karena kedua pihak tidak siap menghadapi perubahan.
Walaupun masing-masing tahu pada suatu saat nanti akan pensiun, tetapi jika tidak pernah dibahas dengan terbuka, maka tidak ada kejelasan sikap dan kesepakatan langkah yang harus diambil. Akibatnya bisa memicu konflik.
Walaupun masing-masing tahu pada suatu saat nanti akan pensiun, tetapi jika tidak pernah dibahas dengan terbuka, maka tidak ada kejelasan sikap dan kesepakatan langkah yang harus diambil. Akibatnya bisa memicu konflik.
Salah satu contoh ekstrim di Jepang. Menurut Sayoko Nushida, penulis buku Why are Retired Husbands such a Nuisance, angka perceraian justru cenderung meningkat pada pasangan yang pensiun. Mungkin dulu karena terlalu sibuk bekerja, mereka jarang berkomunikasi sehingga “kaget” melihat isterinya sendiri. Ketika mereka selesai berlibur panjang berdua, bisa jadi malah bercerai!