Menurut data Globocan (IARC) 2008-2012, kanker hati merupakan penyebab kematian kedua terbesar di Asia Pasifik, dan ketiga terbesar di dunia. Terdapat 632.000 kejadian kanker hati per tahunnya di seluruh dunia, dengan 85% diantaranya terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Lebih dari 13 ribu kasus kanker hati di Indonesia, angka kematiannya mencapai 12.825. Data tersebut juga menyebutkan penderita Hepatitis B dan C di Indonesia mencapai 30 juta jiwa, dengan 50% diantaranya menderita penyakit hati kronis dan 10% mengalami kanker hati.
"Pasien di Indonesia sering datang dalam kondisi ukuran tumor besar dan fungsi hati yang buruk," ujar Dr. dr. Rino A. Gani, SpPD KGEH dalam lokakarya Bayer dengan tema pentingnya penanganan kanker hati, di Jakarta akhir Agustus 2014.
Untuk meningkatkan kualitas hidupnya, pasien kanker hati yang sudah berada dalam stadium lanjut harus mendapatkan pengobatan oral (terapi sistemik) yang tergolong sangat mahal, karena tidak lagi dapat ditangani melalui proses operasi (unresectable). "Karena itu, sosialisasi bagi orang awam mengenai kanker hati serta skrining awal pasien-pasien dengan risiko tinggi kanker hati perlu dilakukan sejak dini, sebelum terlanjur berada di stadium lanjut," tambah dr. Rino.