Bahan-bahan makanan yang tercantum ini dapat menyeimbangkan hormon di dalam tubuh. Untuk tahap awal, cobalah menjalankan diet berikut selama 1 bulan (30 hari) tanpa putus, dan lihat hasilnya.
Sayuran dari keluarga mustar (cruciferous vegetables)
Konsumsi: 2-3 porsi per hari.
Antara lain : brokoli, asparagus, kembang kol, bayam, bok choy, kol, taoge brussel, seledri, lobak, turnip, mustar hijau.
Keluarga citrus
Konsumsi: 1 porsi per hari.
Minyak buah-buahan dari keluarga jeruk (citrus) mengandung zat d-Limonene yang membantu proses detoksifikasi pada estrogen. Termasuk keluarga citrus adalah jeruk nipis, lemon, orange, grapefruit, tangerine, dan tangelos.
Serat tak larut (insoluble fiber)
Konsumsi: 2 porsi per hari.
Serat tak larut membantu menahan produksi estrogen agar tidak berlebihan. Sumber serat tak larut diantaranya beras merah, bekatul, roti gandum, sereal gandum (whole-grain cereal), pasta gandum (whole-grain pasta), barley, wortel, mentimun, zucchini, seledri, tomat, biji labu.
Lignan
Konsumsi: 2 - 3 sendok makan per hari.
Lignan adalah zat fitokimia (dari bahan dasar tumbuhan) yang dapat berperan sebagai estrogen. Bila estrogen asli melemah, lignan akan maju untuk menggantikan atau mengisi kekurangannya. Dalam kondisi dominasi estrogen, lignan akan mengubah peran sebagai reseptor estrogen guna meredam aktivitas estrogen agar tidak terlalu aktif membiakkan sel. Catatan: Jangan lupa melengkapi dengan protein, kalsium, buah-buahan, minyak sehat (minyak zaitun, minyak canola dan minyak rami (flaxseed oil), dan minum air putih 8 gelas per hari.