Sue langsung mengajak kami menuju The Sweetwater Cafe, “Tentu kalian sudah lapar, lebih baik kita santap siang dulu sebelum menikmati keindahan chateau ini,” ujarnya. Tentu saja tidak ada yang berani menolak tawaran ini, buktinya kami pun mengikuti langkahnya menuju cafe yang ditata sangat hommy, khas rumah-rumah klasik gaya Inggris dengan pemandangan kebun bunga. Bangunan ini terhubung dengan old mansion.
Hidangan yang kami pilih sebagai menu santap siang, beragam sesuai kebutuhan perut masing-masing. Sue O'Brien memilih sepinggan starters, Crisp King Prawns berupa udang yang dibungkus dalam soba dengan selada kol yang dicampur wasabi, tabasco, dan tomato jelly. Sedangkan saya, lebih memilih langsung ke mains, berupa Homemade Rabbit Pie, sejenis pastel tutup yang berisi daging kelinci yang lembut dan manis.
Sementara Margaret memilih hidangan ikan, Myra lebih menikmati citarasa Rigatoni Pasta of Confit Duck, daging bebek dengan pasta beserta sayuran panggang yang ditambah Tarago extra virgin olive oil. Sambil menikmati kelezatan hidangan, mata saya bebas memandang kebun bunga yang indah, dan ada seekor kelinci putih tertangkap mata saya. Ada rasa bersalah menyelusup dalam diri saya ketika melihat matanya yang bulat, “Kenapa saya memilih pai kelinci ya?” kata saya dalam hati.
Tubuh ini terasa bertenaga kembali usai menikmati suapan terakhir Orange and Passion Fruit Mousse, dessert berupa mousse buah markisa yang asam segar. Kami pun beranjak menjelajahi keindahan chateau ini. Dimulai dengan memasuki empat kamar suite: Yarra Suite, River Suite, Yerring Suite dan yang terbesar, Stable Suite dilengkapi dengan luxurious spa dan private veranda yang dapat memandang keindahan Yarra Valley yang terbentang di tanah seluas 250 hektar.
Setiap kamar memiliki perabotan yang berbeda. Semuanya berupa perabot kayu antik, tirai dengan corak floral, dan tempat tidur antik ukuran king size yang kokoh sangat menggoda untuk ditiduri. Gaya Eropa terasa kental di setiap ruang. Saya menyempatkan diri duduk di veranda Stable Suite agak lama.
Di langit tampak pelangi, panorama khas sehabis hujan. Ditemani secangkir teh susu hangat dan hembusan angin dingin saya menikmati anugrah alam ini dengan penuh syukur dan damai. Sungguh akan membuat Anda tak ingin meninggalkannya. Demikian pula perasaan saya sore itu, kalaulah mungkin, saya enggan meninggalkantempat ini. Sunyi jauh dari keramaian, sanctuary yang pas dari kebisingan dan hidup yang tergesa-gesa.
Sitta Manurung – kontributor
Foto: Myra Saskia, Dok. Chandon & Chateau Yering