Belanja secara online sudah menjadi hal lumrah di berbagai kalangan. Isyana Kancana adalah salah satunya. Corporate secretary di sebuah perusahaan pertambangan ini sudah terbiasa membeli baju lewat toko online. Setiap menjelang gajian, ia rajin ‘mengunjungi’ sejumlah toko online yang ditawarkan lewat facebook. Kini ia tidak perlu lagi susah-susah mencari katalog barang, karena namanya sudah di-tag oleh pihak penjual dan selanjutnya secara berkala Isyana dikirimi katalog penawaran terbaru – juga secara online.
Jika barang yang dipajang terlihat menarik dan sesuai dengan yang diinginkan – baik model maupun harganya— Isyana tak ragu untuk langsung membelinya. Alasannya, selain modelnya selalu up to date, harganya juga lebih murah (dibanding jika beli di toko konvensional).Namun, tak semua transaksi online berakhir bahagia. Ada hal-hal yang harus diperhatikan agar Anda tak menjadi korban penipuan.
Plus minus belanja online
Belanja secara online memiliki karakter –juga keasyikan-yang berbeda dibandingkan belanja secara konvensional. Bagi sebagian orang, belanja secara online dianggap kurang seru. Seasyik-asyiknya memilih barang di depan komputer, tetap saja rasanya kurang mantap kalau tangan tidak secara langsung membolak-balik dulu barang yang akan –atau tak jadi- dibeli. Selain itu, kita juga bisa mengepas langsung baju dan sepatu ke tubuh dan kaki kita. Itulah antara lain inti kenikmatan berbelanja.
Tapi, bagi sebagian yang lain, belanja online tak kalah mengasyikan. Kita tidak perlu buang-buang waktu ke toko atau ke mal untuk membeli barang yang diinginkan atau dibutuhkan. Cukup ‘mengunjungi’ berbagai toko, memilih, lalu memesan. Barang akan dikirim ke alamat yang diminta dalam beberapa hari atau minggu setelah pemesanan. Praktis, kaki tidak pegal, aman dari gangguan pencopet, bebas macet, dan irit, tak perlu keluar bensin, atau jajan. Selain itu, toko online buka 24 jam, kita biasa belanja tanpa dibatasi jam tutup toko.
Namun yang paling penting, belanja secara online lebih hemat. Toko online umumnya menawarkan harga yang kompetitif, (jauh) lebih murah ketimbang harga di toko konvensional. Sebab, toko online tak perlu menyewa ruang atau membayar banyak penjaga toko, sehingga biaya operasional bisa ditekan. Dengan alasan ini pula harga barang bisa dipangkas.
Jika barang yang dipajang terlihat menarik dan sesuai dengan yang diinginkan – baik model maupun harganya— Isyana tak ragu untuk langsung membelinya. Alasannya, selain modelnya selalu up to date, harganya juga lebih murah (dibanding jika beli di toko konvensional).Namun, tak semua transaksi online berakhir bahagia. Ada hal-hal yang harus diperhatikan agar Anda tak menjadi korban penipuan.
Plus minus belanja online
Belanja secara online memiliki karakter –juga keasyikan-yang berbeda dibandingkan belanja secara konvensional. Bagi sebagian orang, belanja secara online dianggap kurang seru. Seasyik-asyiknya memilih barang di depan komputer, tetap saja rasanya kurang mantap kalau tangan tidak secara langsung membolak-balik dulu barang yang akan –atau tak jadi- dibeli. Selain itu, kita juga bisa mengepas langsung baju dan sepatu ke tubuh dan kaki kita. Itulah antara lain inti kenikmatan berbelanja.
Tapi, bagi sebagian yang lain, belanja online tak kalah mengasyikan. Kita tidak perlu buang-buang waktu ke toko atau ke mal untuk membeli barang yang diinginkan atau dibutuhkan. Cukup ‘mengunjungi’ berbagai toko, memilih, lalu memesan. Barang akan dikirim ke alamat yang diminta dalam beberapa hari atau minggu setelah pemesanan. Praktis, kaki tidak pegal, aman dari gangguan pencopet, bebas macet, dan irit, tak perlu keluar bensin, atau jajan. Selain itu, toko online buka 24 jam, kita biasa belanja tanpa dibatasi jam tutup toko.
Namun yang paling penting, belanja secara online lebih hemat. Toko online umumnya menawarkan harga yang kompetitif, (jauh) lebih murah ketimbang harga di toko konvensional. Sebab, toko online tak perlu menyewa ruang atau membayar banyak penjaga toko, sehingga biaya operasional bisa ditekan. Dengan alasan ini pula harga barang bisa dipangkas.