Hot flushes dan night sweat hanyalah gejala. Setelah gejala-gejala itu, ‘perubahan hidup’ pun dimulai. Nyeri lutut, kulit kering, malas bercinta, dan masih banyak perubahan yang ibu Anda tak pernah ceritakan pada Anda.
1. Kulit mengerut
Kering dan kehilangan elastisitas akan dialami. Kadang-kadang disertai formikasi, yaitu sensasi atau rasa pada kulit seperti dirambati semut. Ini merupakan dampak langsung dari berkurangnya oestrogen. Perubahan kondisi kulit ini merupakan akibat ketidakseimbangan hormon oestrogen dan testosteron. Wanita yang peka dengan hormon testosteronnya sendiri akan mengalami kerontokan rambut di kepala, sementara rambut-rambut halus muncul di badan, juga muncul jerawat.
Bisa dibantu dengan pemberian pelembap. Bagi Anda yang merokok disarankan untuk berhenti merokok agar kulit tidak semakin kering dan keriput.
2. Kaku dan sakit
Bila Anda selama ini mengira hot flushes adalah gejala utama menopause, tidak selalu benar. Sendi kaku dan sakit lebih sering terjadi ketimbang hot flushes. Mungkin Anda sempat mengira olah raga lari, jalan cepat atau angkat beban sudah terlalu berat untuk tubuh Anda.
Bisa dibantu dengan menambahkan minyak ikan dalam menu harian Anda sebagai suplemen. Olah raga masih tetap boleh dilakukan.
3. Rasa terbakar
Berhubungan seks tak lagi menyenangkan, karena ada rasa seperti terbakar sebelum dan sesudahnya. Padahal berhubungan seks di masa ini lebih bebas karena Anda tak perlu takut hamil. Tetapi berkurangnya hormon oestrogen mengakibatkan penipisan pada jaringan vagina, sehingga hubungan seksual menimbulkan rasa panas, dan orgasme pun sulit dicapai.
Bisa dibantu dengan pelumas. Selain itu, lakukan latihan untuk memperkuat otot-otot panggul untuk memperbaiki kehidupan seksual Anda.
4. Mendengkur seperti cowok
Mendengkur lazim dialami wanita di usia tertentu sebagai sleep apnoea, yaitu terhalangnya saluran napas beberapa kali dalam satu jam selama Anda tidur. Meski mendengkur bukan serta merta akibat menopause, tetapi peningkatan berat badan mengakibatkan melemahnya otot penghubung saluran napas.
Bisa dibantu dengan mengubah posisi tidur. Bila tidur dalam posisi telentang membuat Anda mendengkur, ubah posisi tidur Anda dengan miring. Bila suami Anda mengatakan bahwa Anda sempat berhenti bernapas, atau Anda bangun setiap pagi dengan rasa letih, segeralah ke dokter.
5. Makan banyak seperti ABG
Tidak berhenti makan, dan sering nyamil seperti anak baru gede merupakan efek samping menopause. Penyebabnya fisik dan emosi. Perubahan nafsu makan saat menopause bisa seperti saat premenstrual syndrome. Bila Anda ‘ngidam’ makanan yang manis-manis, pertanda Anda mengalami resistensi insulin yang terjadi karena meningkatnya berat badan. Akibat sleep apnoea dan lelah karena tidur tidak nyenyak, makan dalam jumlah banyak merupakan jalan pintas untuk memperoleh tenaga.
Bisa dibantu dengan makan sedikit-sedikit sepanjang hari untuk menghindari makanan yang manis-manis di malam hari. Konsumsi buah-buahan dengan kadar gula rendah, roti dengan glikemik indeks yang rendah dipadu dengan protein atau yogurt untuk menjaga kadar gula darah dan nafsu makan tetap stabil. Menopause datang bersamaan dengan turunnya metabolism tubuh sehingga olah raga teratur dan mengatur pola makan sangat penting.
6. Lidah terasa panas
Disebut Burning Mouth Syndrome (BMS), dan bisa dialami oleh siapa saja tetapi sangat khas terjadi setelah menopause. BMS menghasilkan rasa panas di rongga mulut. Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi ada ahli yang mengatakan bahwa terjadinya perubahan hormon berdampak pada serat-serat syaraf kecil di mulut. Hal ini dialami 1 dari 3 wanita yang sudah menopause meski mereka tidak mengalami masalah dengan gigi dan gusi. Masalah lain pada mulut adalah mulut kering, dan gigi goyah.
Bisa dibantu dengan memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D untuk menjaga kekuatan gigi dan tulang. Ada cara untuk mengatasi BMS, tetapi yang paling penting adalah Anda harus menghindari minuman beralkohol, tembakau, obat kumur yang mengandung alkohol, dan makanan pedas.
7. Kehilangan banyak perbendaharaan kata
Lupa syair lagu favorit? Lupa nama tetangga sebelah rumah? Jangan cemas, karena Anda bukan satu-satunya yang mengalami ini. Ada hubungan yang erat antara menopause dengan daya ingat dan konsentrasi. Anda akan sering kehilangan kata-kata saat bicara atau menjadi kurang gesit. Ini hanya sementara.
Bisa dibantu dengan olah raga teratur dan cukup tidur. Kedua hal ini dapat mengembalikan daya ingat Anda.
1. Kulit mengerut
Kering dan kehilangan elastisitas akan dialami. Kadang-kadang disertai formikasi, yaitu sensasi atau rasa pada kulit seperti dirambati semut. Ini merupakan dampak langsung dari berkurangnya oestrogen. Perubahan kondisi kulit ini merupakan akibat ketidakseimbangan hormon oestrogen dan testosteron. Wanita yang peka dengan hormon testosteronnya sendiri akan mengalami kerontokan rambut di kepala, sementara rambut-rambut halus muncul di badan, juga muncul jerawat.
Bisa dibantu dengan pemberian pelembap. Bagi Anda yang merokok disarankan untuk berhenti merokok agar kulit tidak semakin kering dan keriput.
2. Kaku dan sakit
Bila Anda selama ini mengira hot flushes adalah gejala utama menopause, tidak selalu benar. Sendi kaku dan sakit lebih sering terjadi ketimbang hot flushes. Mungkin Anda sempat mengira olah raga lari, jalan cepat atau angkat beban sudah terlalu berat untuk tubuh Anda.
Bisa dibantu dengan menambahkan minyak ikan dalam menu harian Anda sebagai suplemen. Olah raga masih tetap boleh dilakukan.
3. Rasa terbakar
Berhubungan seks tak lagi menyenangkan, karena ada rasa seperti terbakar sebelum dan sesudahnya. Padahal berhubungan seks di masa ini lebih bebas karena Anda tak perlu takut hamil. Tetapi berkurangnya hormon oestrogen mengakibatkan penipisan pada jaringan vagina, sehingga hubungan seksual menimbulkan rasa panas, dan orgasme pun sulit dicapai.
Bisa dibantu dengan pelumas. Selain itu, lakukan latihan untuk memperkuat otot-otot panggul untuk memperbaiki kehidupan seksual Anda.
4. Mendengkur seperti cowok
Mendengkur lazim dialami wanita di usia tertentu sebagai sleep apnoea, yaitu terhalangnya saluran napas beberapa kali dalam satu jam selama Anda tidur. Meski mendengkur bukan serta merta akibat menopause, tetapi peningkatan berat badan mengakibatkan melemahnya otot penghubung saluran napas.
Bisa dibantu dengan mengubah posisi tidur. Bila tidur dalam posisi telentang membuat Anda mendengkur, ubah posisi tidur Anda dengan miring. Bila suami Anda mengatakan bahwa Anda sempat berhenti bernapas, atau Anda bangun setiap pagi dengan rasa letih, segeralah ke dokter.
5. Makan banyak seperti ABG
Tidak berhenti makan, dan sering nyamil seperti anak baru gede merupakan efek samping menopause. Penyebabnya fisik dan emosi. Perubahan nafsu makan saat menopause bisa seperti saat premenstrual syndrome. Bila Anda ‘ngidam’ makanan yang manis-manis, pertanda Anda mengalami resistensi insulin yang terjadi karena meningkatnya berat badan. Akibat sleep apnoea dan lelah karena tidur tidak nyenyak, makan dalam jumlah banyak merupakan jalan pintas untuk memperoleh tenaga.
Bisa dibantu dengan makan sedikit-sedikit sepanjang hari untuk menghindari makanan yang manis-manis di malam hari. Konsumsi buah-buahan dengan kadar gula rendah, roti dengan glikemik indeks yang rendah dipadu dengan protein atau yogurt untuk menjaga kadar gula darah dan nafsu makan tetap stabil. Menopause datang bersamaan dengan turunnya metabolism tubuh sehingga olah raga teratur dan mengatur pola makan sangat penting.
6. Lidah terasa panas
Disebut Burning Mouth Syndrome (BMS), dan bisa dialami oleh siapa saja tetapi sangat khas terjadi setelah menopause. BMS menghasilkan rasa panas di rongga mulut. Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi ada ahli yang mengatakan bahwa terjadinya perubahan hormon berdampak pada serat-serat syaraf kecil di mulut. Hal ini dialami 1 dari 3 wanita yang sudah menopause meski mereka tidak mengalami masalah dengan gigi dan gusi. Masalah lain pada mulut adalah mulut kering, dan gigi goyah.
Bisa dibantu dengan memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D untuk menjaga kekuatan gigi dan tulang. Ada cara untuk mengatasi BMS, tetapi yang paling penting adalah Anda harus menghindari minuman beralkohol, tembakau, obat kumur yang mengandung alkohol, dan makanan pedas.
7. Kehilangan banyak perbendaharaan kata
Lupa syair lagu favorit? Lupa nama tetangga sebelah rumah? Jangan cemas, karena Anda bukan satu-satunya yang mengalami ini. Ada hubungan yang erat antara menopause dengan daya ingat dan konsentrasi. Anda akan sering kehilangan kata-kata saat bicara atau menjadi kurang gesit. Ini hanya sementara.
Bisa dibantu dengan olah raga teratur dan cukup tidur. Kedua hal ini dapat mengembalikan daya ingat Anda.
Imma Rachmani
Sumber: GoodHealth