Membantu orang tua menghadapi masa pensiun tak jauh berbeda dengan mempersiapkan pensiun Anda sendiri. Saat Anda menabung dan melakukan investasi untuk menghadapi pensiun, pertanyaan penting yang harus Anda pikirkan adalah: gaya hidup macam apa yang saya inginkan ketika saya pensiun? Berapa lama jangka waktu yang saya pilih untuk menabung atau berinvestasi?
Bila Anda punya anak, Anda harus berlomba menabung untuk biaya pendidikan Anak sekaligus membiayai kesehatan orang tua Anda saat mereka betul-betul sudah tidak mampu bekerja lagi. Usia harapan hidup yang semakin panjang juga patut diperhitungkan. Ada beberapa kesalahan yang perlu Anda hindari agar orang tua Anda dapat melakukan 'pendaratan' dengan mulus:
Kesalahan 1:
Tidak punya rencana keuangan untuk pensiun. Padahal ini sangat penting. Ibarat peta, dengan rencana keuangan akan memudahkan orang tua Anda untuk menentukan langkah selanjutnya.
Kesalahan 2:
Tidak punya skenario untuk kemungkinan terburuk. Kita berpikir bahwa orang tua kita akan selalu sehat dan usianya tidak terlalu panjang, misalnya tidak lebih dari 80 tahun. Meski demikian, orang tua Anda tetap harus punya rencana keuangan untuk biaya kesehatannya sebelum meninggal.
Kesalahan 3:
Tidak memikirkan investasi. Orang tua Anda menganggap bahwa menabung atau menyimpan uang lebih penting daripada investasi. Untuk kasus tertentu ini benar, terutama bila tujuannya untuk meminimalkan risiko kehilangan uang akibat investasi. Anda bisa menyarankan agar mereka melakukan investasi dengan menggabungkan uang tunai, obligasi, dan saham. Selain agar tidak 'dimakan habis' oleh inflasi, juga bisa meningkatkan aset mereka.
Kesalahan 4:
Lupa bahwa ada hal lain selain sekadar hidup. Ketika Anda membantu orang tua untuk mempersiapkan pensiun, tak hanya sandang-papan-pangan yang harus dipikirkan. Kesejahteraan juga meliputi kesehatan rohani, yang bisa diperoleh dari kegiatan bersenang-senang seperti traveling, nonton pertunjukan, melakukan hobi, dan lain-lain. Pastikan ketika memasuki masa pensiun, orang tua Anda sudah menyiapkan biaya bersenang-senang untuk sepanjang sisa hidup mereka.
Bila Anda punya anak, Anda harus berlomba menabung untuk biaya pendidikan Anak sekaligus membiayai kesehatan orang tua Anda saat mereka betul-betul sudah tidak mampu bekerja lagi. Usia harapan hidup yang semakin panjang juga patut diperhitungkan. Ada beberapa kesalahan yang perlu Anda hindari agar orang tua Anda dapat melakukan 'pendaratan' dengan mulus:
Kesalahan 1:
Tidak punya rencana keuangan untuk pensiun. Padahal ini sangat penting. Ibarat peta, dengan rencana keuangan akan memudahkan orang tua Anda untuk menentukan langkah selanjutnya.
Kesalahan 2:
Tidak punya skenario untuk kemungkinan terburuk. Kita berpikir bahwa orang tua kita akan selalu sehat dan usianya tidak terlalu panjang, misalnya tidak lebih dari 80 tahun. Meski demikian, orang tua Anda tetap harus punya rencana keuangan untuk biaya kesehatannya sebelum meninggal.
Kesalahan 3:
Tidak memikirkan investasi. Orang tua Anda menganggap bahwa menabung atau menyimpan uang lebih penting daripada investasi. Untuk kasus tertentu ini benar, terutama bila tujuannya untuk meminimalkan risiko kehilangan uang akibat investasi. Anda bisa menyarankan agar mereka melakukan investasi dengan menggabungkan uang tunai, obligasi, dan saham. Selain agar tidak 'dimakan habis' oleh inflasi, juga bisa meningkatkan aset mereka.
Kesalahan 4:
Lupa bahwa ada hal lain selain sekadar hidup. Ketika Anda membantu orang tua untuk mempersiapkan pensiun, tak hanya sandang-papan-pangan yang harus dipikirkan. Kesejahteraan juga meliputi kesehatan rohani, yang bisa diperoleh dari kegiatan bersenang-senang seperti traveling, nonton pertunjukan, melakukan hobi, dan lain-lain. Pastikan ketika memasuki masa pensiun, orang tua Anda sudah menyiapkan biaya bersenang-senang untuk sepanjang sisa hidup mereka.
Imma Rachmani