Kota Manali yang dijuluki The Valley of Gods atau lembah Para Dewa bereda di Distrik Kuilu, Negara Bagian Himachal Pradesh, India. Kota ini menawarkan potret keindahan alam Himalaya yang konon sering dijadikan background setting film-film Bollywood. Salah satu kegiatan wisata yang bisa dilakukan di kota Manali adalah paragliding di Solang Valley.
Pagi itu dingin menusuk tulang. Sambil menunggu jip sewaan, kami menyantap sepiring momo hangat. Momo adalah kukusan ala masyarakat Tibet, terdiri dari sayur-sayuran yang dicocol dengan sambal pedas. Huah, mantap!
Ketika roda jip kami melintas di atas jembatan, tampak aliran Sungai Vyas (Beas River) yang lebar dan deras. Hulunya berasal dari Pegunungan Himalaya dan mengalir ke hilir hingga 470 km. Di tepiannya berjejer rumah-rumah penduduk desa yang terbuat dari kayu beratapkan ilalang, berdampingan dengan perkebunan apel. Beberapa vila dan hotel mewah bertengger di lereng-lereng perbukitan.
Perjalanan kami terhenti. Kami berhadapan dengan jalanan sempit yang diapit lereng dan jurang di kanan-kirinya. Lerengnya terdiri dari bebatuan cadas yang seperti menggantung di atas kami, seolah siap jatuh dan menimpa jalanan. Sedangkan jurangnya menganga begitu dalam. Tapi kami tetap harus melanjutkan perjalanan, meskipun perlahan-lahan, di atas jalanan becek tanpa pembatas keamanan.
Di sebuah pertigaan, ketika mobil berkelok ke arah kiri, tiba-tiba sopir berucap,"Rohtang Pass!" sembari menunjuk ke arah kanan. Rohtang Pass adalah nama puncak tertinggi yang sekaligus menghubungkan Manali dengan kota Leh. Kami sudah punya jadwal mengunjungi tempat itu dua hari ke depan.
Puluhan kelokan, jalan mendaki, dan turunan kami lalui perlahan-lahan. Seletelah melewati tebing-tebing berbatu raksasa, sampailah kami di sebuah lembah berselimutkan pohon cemara dan puncak-puncak pegunungan berselimut salju. Itulah Solang Valley atau Lembah Solang. Lembah ini serupa ceruk yang dikelilingi gugusan Pegunungan Himalaya. Berdiri di tengah lembah ini, saya serasa berada dalam rangkulan Sang Dewa Himalaya. Untuk mencapai puncak salah satu tebing, kami tidak harus bersusah payah mendakinya. Tersedia gondola yang siap mengangkut wisatawan sampai di puncaknya dengan biaya 500 rupee (Sekitar 100 ribu rupiah). Dan setiba di puncak, bila Anda punya cukup nyali, Anda bisa mencoba atraksi utama tempat ini, yaitu paragliding, untuk menikmati panorama di atas gugusan puncak-puncak berlapis es batu.
Kalau tak berani bermain paragliding, tersedia kegiatan lain yang tidak kalah menarik, antara lain menunggang kuda atau bermain ski, jet ski, atau motocros. Atau bisa juga bertualang di dalam Zorbing, yaitu bola raksasa bermuatan dua orang yang menggelinding sepanjang 200 meter dari atas bukit.
Seru!
Teks & foto: Attini Zulfayah