Trauma, obsesi, atau cobaan hidup, bisa membuat seseorang memutuskan untuk mengubah total dirinya. Ada yang berubah ke arah yang positif, namun ada pula yang berubah ke arah yang negatif.
Untuk melakukan perubahan itu –terlepas dari ke arah positif atau negatif-- dibutuhkan sebuah breakthrough atau pendobrakan. “Memang, biasanya breaktrough terjadi di masa remaja atau dewasa muda, karena di periode itu kita sedang sensitif-sensitifnya terhadap kondisi diri sendiri. Namun, sesungguhnya breakthrough itu bisa dilakukan kapan saja, di usia berapa pun, sejauh dorongan itu berasal dari dalam diri sendiri. Dengan kata lain, tidak ada kata terlambat untuk mengubah diri dan menggapai mimpi yang selama ini belum kesampaian,” ujar Psikolog Ratih Ibrahim.
Ratih mencontohkan dirinya sendiri. Ia mengaku baru melakukan breakthrough setelah berusia 40 tahun. Sebelumnya ia 'hanya' seorang ibu rumah tangga dengan latar belakang sarjana psikologi. “Tapi setelah anak-anak besar dan cukup mandiri, saya merasakan dorongan yang sangat kuat untuk melakukan sesuatu yang lebih berarti, setidaknya bagi diri saya sendiri. Saya ingin memanfaatkan ilmu saya untuk membantu orang lain sekaligus merintis karier saya sendiri,” paparnya.
Langkah pertama yang dilakukannya adalah sekolah lagi, termasuk mengambil berbagai kursus dan pelatihan yang akan mendukung langkahnya untuk menjadi seorang psikolog profesional. Kini, di usia 45, Ratih adalah salah seorang psikolog terkenal di Indonesia, bahkan belum lama ini ia diangkat menjadi brand ambassador sebuah merek kosmetik terkemuka.
Anda bisa memilih sendiri akan berubah seperti apa: kupu-kupu, berlian, atau mutiara.
Paparan berikut bisa menginspirasi Anda dalam menentukan pilihan:
Kupu-Kupu:
Si ulat yang buruk rupa bermetamorfosis atau mengubah diri menjadi kupu-kupu yang cantik. Untuk itu, ia menyiapkan banyak hal selama dalam fase kepompong. Misalnya, mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, melakukan operasi plastik di sana-sini, mengikuti kursus kepribadian, belajar bahasa asing, dan sebagainya. Baru setelah itu, pada waktu yang tepat ... ta-da...! dari balutan kepompong, muncullah seekor kupu-kupu yang cantik dan memukau.
Mutiara:
Selama ini Anda merasa potensi Anda pas-pasan, namun Anda yakin bahwa sebetulnya Anda merasa bisa meraih lebih banyak daripada yang ada sekarang. Untuk itu, seperti halnya kerang mutiara yang berasal dari segumpal kotoran, Anda terus melapisi diri Anda dengan berbagai ilmu serta terus mengasah kepribadian, sehingga akhirnya Anda pun muncul sebagai butir mutiara yang indah dan berkilau.
Berlian:
Ibarat sebutir intan mentah, kilau kepribadian Anda belum memancar ke luar. Namun, setelah terus menerus digosok dan diasah melalui berbagai penderitaan hidup, akhirnya muncullah sebutir berlian yang indah berkilauan, sekaligus batu yang sangat keras (stabil) dan tak bisa digores oleh benda apa pun (kecuali oleh sesama berlian). Itulah sebuah kematangan jiwa, kedewasaan, dan kebijaksanaan. Inilah kilau sekaligus keindahan tertinggi yang bisa dicapai oleh manusia.
Tina Savitri
Untuk melakukan perubahan itu –terlepas dari ke arah positif atau negatif-- dibutuhkan sebuah breakthrough atau pendobrakan. “Memang, biasanya breaktrough terjadi di masa remaja atau dewasa muda, karena di periode itu kita sedang sensitif-sensitifnya terhadap kondisi diri sendiri. Namun, sesungguhnya breakthrough itu bisa dilakukan kapan saja, di usia berapa pun, sejauh dorongan itu berasal dari dalam diri sendiri. Dengan kata lain, tidak ada kata terlambat untuk mengubah diri dan menggapai mimpi yang selama ini belum kesampaian,” ujar Psikolog Ratih Ibrahim.
Ratih mencontohkan dirinya sendiri. Ia mengaku baru melakukan breakthrough setelah berusia 40 tahun. Sebelumnya ia 'hanya' seorang ibu rumah tangga dengan latar belakang sarjana psikologi. “Tapi setelah anak-anak besar dan cukup mandiri, saya merasakan dorongan yang sangat kuat untuk melakukan sesuatu yang lebih berarti, setidaknya bagi diri saya sendiri. Saya ingin memanfaatkan ilmu saya untuk membantu orang lain sekaligus merintis karier saya sendiri,” paparnya.
Langkah pertama yang dilakukannya adalah sekolah lagi, termasuk mengambil berbagai kursus dan pelatihan yang akan mendukung langkahnya untuk menjadi seorang psikolog profesional. Kini, di usia 45, Ratih adalah salah seorang psikolog terkenal di Indonesia, bahkan belum lama ini ia diangkat menjadi brand ambassador sebuah merek kosmetik terkemuka.
Anda bisa memilih sendiri akan berubah seperti apa: kupu-kupu, berlian, atau mutiara.
Paparan berikut bisa menginspirasi Anda dalam menentukan pilihan:
Kupu-Kupu:
Si ulat yang buruk rupa bermetamorfosis atau mengubah diri menjadi kupu-kupu yang cantik. Untuk itu, ia menyiapkan banyak hal selama dalam fase kepompong. Misalnya, mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, melakukan operasi plastik di sana-sini, mengikuti kursus kepribadian, belajar bahasa asing, dan sebagainya. Baru setelah itu, pada waktu yang tepat ... ta-da...! dari balutan kepompong, muncullah seekor kupu-kupu yang cantik dan memukau.
Mutiara:
Selama ini Anda merasa potensi Anda pas-pasan, namun Anda yakin bahwa sebetulnya Anda merasa bisa meraih lebih banyak daripada yang ada sekarang. Untuk itu, seperti halnya kerang mutiara yang berasal dari segumpal kotoran, Anda terus melapisi diri Anda dengan berbagai ilmu serta terus mengasah kepribadian, sehingga akhirnya Anda pun muncul sebagai butir mutiara yang indah dan berkilau.
Berlian:
Ibarat sebutir intan mentah, kilau kepribadian Anda belum memancar ke luar. Namun, setelah terus menerus digosok dan diasah melalui berbagai penderitaan hidup, akhirnya muncullah sebutir berlian yang indah berkilauan, sekaligus batu yang sangat keras (stabil) dan tak bisa digores oleh benda apa pun (kecuali oleh sesama berlian). Itulah sebuah kematangan jiwa, kedewasaan, dan kebijaksanaan. Inilah kilau sekaligus keindahan tertinggi yang bisa dicapai oleh manusia.
Tina Savitri