Seorang yang perfeksionis akan selalu berpikir untuk melakukan sesuatu dengan
sempurna, tanpa kesalahan apapun. Ia yakin bahwa kesempurnaan itu akan selalu berbuah kesuksesan – baik itu dalam pekerjaan, maupun hubungan dengan orang lain. Di satu sisi, sifat ini diperlukan agar kita bisa memberikan hasil terbaik. Tapi di sisi lain, untuk memberikan hasil yang sempurna membutuhkan waktu lama sehingga Anda harus melewati tenggat waktu atau bahkan membuat orang lain merana karena Anda akan menuntut mereka memiliki standar kerja yang sama. Yang bahaya, ketika keinginan untuk kesempurnaan itu semakin tinggi dan tidak bisa dikendalikan sehingga berubah menjadi obsesi.
Akibatnya justru Anda akan stres bahkan frustasi. Sejatinya sifat perfeksionis ini berakar dari pola pikir yang tidak realistis. Karenanya, jika ingin mengatasinya, Anda perlu mengubah pola berpikir lama dengan pola pikir baru yang lebih realistis seperti pada contoh berikut ini.